Indonesia Akan Berkoordinasi Dengan Polisi Arab Saudi, Amankan Para Calo

Pemerintah akan bekerjasama dengan Kepolisian Arab Saudi mengamankan para calo yang memaksa memberikan jasa dan meminta imbalan besar dalam prosesi pelaksanaan ibadah haji di Masjidil Haram.

"Mulai penyelenggaraan ibadah haji tahun kemarin, kita sudah meminta ‘polisi haram’ (polisi di masjidil haram) untuk menyeret keluar lokasi mereka yang mengganggu pelaksanaan ibadah, mudah-mudahan mereka jera," kata Menteri Agama M. Maftuh Basyuni usia coffe morning, di Kantor Departemen Agama, Jakarta, Rabu (6/9), menanggapi keluhan semakin banyak para calo yang umumnya mukimin itu memanfaatkan kesempatan untuk memperolah keuntungan pada saat jamaah haji sedang terdesak saat mencium batu Hajar Azwad.

Maftuh menjelaskan, saat ini terdapat penurunan status mukimin Indonesia yang berada di Arab Saudi, jika dahulu mukimin itu adalah orang Indonesia yang berada ditanah suci ini bertujuan untuk belajar dan kemudian pulang ke tanah air akan menjadi seorang kyai, hal tersebut sudah tidak berlaku sekarang.

"Sekarang mukimin yang ada di sana itu sebagian besar adalah sopir-sopir, para pembantu rumah tangga yang tidak mempunyai pengetahuan apa-apa, lalu menerjang-nerjang jamaah haji dari Indonesia,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa beberapa di antara mukimin (orang Indonesia) di Arab Saudi, melakukan pemerasan kepada jamaah haji yang juga berasal dari Indonesia seperti kesaksian beberapa orang yang bercerita kepadanya, karena itu pihak penyelenggara ibadah haji Departemen Agama akan terus melakukan pembenahan dalam penyelenggaraan haji tahun 1427 hijriah mendatang.(novel)