INDEF: Subsidi Gaji tak Efektif Dorong Konsumsi Rumah Tangga

Eramuslim – Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menilai, tujuan pemerintah untuk menyelamatkan konsumsi rumah tangga melalui subsidi gaji bagi pekerja tidak akan efektif. Hal ini karena target penerima stimulus yang kurang berkontribusi besar pada konsumsi nasional.

Rizal menjelaskan, subsidi gaji yang dicanangkan pemerintah menyasar pada pekerja dengan keterampilan (skilled worker). Padahal, menurutnya, pegawai yang paling banyak terkena dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tidak menerima gaji dan tunjangan secara penuh justru di kategori tenaga kerja unskilled.

Di sisi lain, jumlah tenaga kerja yang kurang terampil lebih banyak dibandingkan skilled worker. Dampaknya, Rizal mengatakan, konsumsi rumah tangga unskilled worker berperan penting. Ketika konsumsi mereka tertekan, pertumbuhan konsumsi secara nasional pun ikut terseret ke bawah.

 

Melihat situasi ini, Rizal menyebutkan, peningkatan konsumsi rumah tangga melalui pemberian subsidi gaji ke pekerja akan sulit tercapai. “Alih-alih terjadi perbaikan daya beli masyarakat, malah justru sebaliknya,” katanya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/8).

Rizal menganjurkan pemerintah untuk kembali melakukan pemetaan kategori penerima bantuan subsidi dengan mempertimbangkan dua hal. Pertama, mereka termasuk dalam kategori yang paling membutuhkan bantuan. Kategori kedua, mereka memang berkontribusi terhadap penurunan daya beli masyarakat.