Apapun alasannya pencekalan itu baik oleh oknum masyarakat maupun pemerintah sangat tidak sejalan dengan semangat kebebasan dan keragaman.
Dalam dunia demokrasi yang kita kenal, seperti Amerika, kebebasan ekspresi, berbicara dan berpendapat itu hak asasi manusia yang sangat dihormati. Dan tidak akan dianggap ancaman selama itu masih dalam batas opini atau bicara (speech). Maka mengeritik presiden sekalipun adalah hal wajar selama tidak ada ancaman, apalagi tindakan kekerasan (violence).
Sejujurnya saya belum terlalu lama mengenal Ust Abdul Somad, MA. Baru sekitar bulan Juli lalu saya kembali ke Jakarta dan salah seorang pengurus Islamic Center Jakarta memberikan usulan agar ceramah-ceramah saya direkam. Menurutnya ada seorang Ust saat ini yang menjadi magnet, disenangi di mana-mana. Beliaupun menyebutkan nama itu, Ust Abdul Somad.
Dari situlah saya menjadi ingin tahu siapa gerangan sosok itu. Saya cari beliau di Youtube, dan subhanallah, beliau adalah sosok ulama yang luar biasa. Saya tidak terlalu tertarik dengan kepopulerannya. Karena bintang film juga banyak yang populer, politisi juga demikian. Bagi saya banyak cara untuk populer. Teroris juga populer karena kejahatannya.
Justru yang membuat saya terkagum dengan beliau adalah keseimbangan dalam memahami Islam. Mungkin bahasa populernya beliau sangat moderat dalam pemahaman. Tidak ekstrim ke samping mana saja, baik kiri maupun kanan.
Tapi yang lebih penting adalah keluasan ilmu dan referensi agama yang beliau miliki. Sungguh saya senang ketika seseorang beragumentasi dan menyampaikan argumentasi dengan referensi dan pemahaman yang luas.