Imam Masjid Istiqlal Jakarta, Prof KH Ali Mustafa Yakub menilai, banyak masjid yang berdiri kokoh dan megah dengan biaya pembangunan miliaran rupiah di Indonesia, tetapi tak dimanfaatkan umat untuk shalat berjamaah. Ia mengatakan, membangun masjid lebih mudah dibandingkan membangun mental manusia.
"Membangun masjid hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun dan bisa dibangun dengan megah, tetapi membangun mental manusia sangat sulit, bahkan sampai puluhan tahun pun mental tetap sulit dibangun. Kondisi ini mengkhawatirkan kehidupan Islam di Indonesia, " ujarnya dalam tausyiahnya di Masjid Raya Tuatunu, Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Ali Mustafa Yakub mengatakan, keterpurukan bangsa ini, dikhawatirkan sebagai akibat masyarakat telah jauh menyimpang dari norma-norma agama dan kesusilaan. Masyarakat mulai jauh dari ajaran Rasulullah Muhammad SAW yang selalu menjadi contoh yang baik bagi umat Islam.
Menurut dia, umat Islam Indonesia masih cenderung melaksanakan shalat sendiri-sendiri dibanding berjamah, sehingga tidak heran banyak tempat-tempat ibadah umat Islam yang megah tetapi tidak mampu menyemarakkan syiar Islam.
Padahal shalat berjamaah, lanjutnya, tidak saja sebagai ritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga bisa menjalin hubungan silaturrahim antarsesama umat Islam.
"Persatuan dan kokohnya Islam itu, tercermin dalam melaksanakan shalat berjamaah, karena Islam itu adalah agama yang memegang teguh tali persatuan dan silaturrahmi, " tandasnya.
Ia mengatakan, saat ini Islam menghadapi berbagai persoalan sulit seperti berkembangnya ajaran-ajaran sesat yang semua itu jauh menyimpang dari sunnah Rasulullah SAW. "Dalam hal ini umat Islam harus bersatu untuk meluruskan dan mengembalikan cara beragama yang sebenarnya, " pungkasnya.(novel/ant)