Imam Besar Masjidil Haram Mekah, Syeikh Su`ud Asy-Syiraim, serta Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syeikh Abdul Muksin Al-Qosim, didampingi oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Amin Muhammad Al-hayat dan Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh RI atau (Amphuri) Fuad Hassan bersilaturahmi ke kediaman dinas Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Kamis (24/7) pagi.
Setelah sebelumnya Rabu (23/7) rombongan tersebut bersilaturahmi ke kediaman dina Ketua MPRRI Hidayat Nur Wahid dan bersama dengan peserta Musabaqah Hafalan Al-Qur`an dan Hadist (MHQH) dari tingkat Asia Tenggara (Asean) bertemu Presiden di Istana Negara.
Pertemuan dengan Wapres berlangsung sekitar setengah jam, diadakan di ruang tamu kediaman Wapres Kalla. Wapres sama sekali tidak ditemani oleh siapapun, termasuk Menteri Agama. "Kunjungan kami dalam rangka silaturahmi saja. Pertemuan kami berlangsung dengan hangat, dan kami diterima dengan baik dan bersahabat. Kami juga saling bertukar kenang-kenangan, " ujar Su’ud.
Keduanya membantah pertemuan di antaranya membahas masalah kuota haji seperti yang ditanya oleh pers.Kunjungan dua Imam Besar itu dalam rangka mempererat tali persaudaraan sesama muslim.
"Kedatangan Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Saud Ibrahim Al-Shrim dan Imam Besar Masjid Nabawi Sheikh Abdul Mohsen Muhammad Al-Qasem serta Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Abdulrahman Muhammad Amen A Al-Khayyat, hanya untuk silaturahmi, " ujar Jusuf Kalla.
Senada, juru bicara rombongan Pemerintah Arab Saudi juga mengatakan pertemuan itu hanya dalam rangka silaturahmi saja. "Dalam kesempatan ini kami mengadakan saling tukar menukar pengalaman dan juga pandangan. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik, " ujarnya.
Dalam kunjungan silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Imam Besar Masjidil Haram dan Imam Besar Masjid Nabawi itu memberikan kenang-kenangan berupa kiswah (selimut Kabah), miniatur Masjidil Haram serta Kitab Al-Quran kepada Presiden SBY. (novel)