Eramuslim.com – Andrey Botikov, seorang ilmuwan terkemuka yang membantu mengembangkan vaksin COVID Rusia, Sputnik V, tewas di apartemennya di Moskow pada Kamis, 2 Maret 2023. Botikov bekerja sebagai peneliti senior di Pusat Penelitian Ekologi dan Matematika Nasional Gamaleya.
Menurut Komite Investigasi Federasi Rusia, kematian Botikov sedang diselidiki sebagai pembunuhan.
“Menurut penyelidikan, pada 2 Maret 2023, di sebuah gedung apartemen yang terletak di Jalan Rogova di Moskow, seorang pemuda berusia 29 tahun, saat bertengkar, mencekik pemilik apartemen berusia 47 tahun itu dengan ikat pinggang. Pelaku melarikan diri dari tempat kejadian,” kata panitia dalam sebuah pernyataan di hari Jumat, 3 Maret 2023.
Seorang tersangka ditangkap tak lama setelah jasad Botikov ditemukan, menurut Komite Investigasi. “Dalam waktu sesingkat mungkin, lokasi penyerang ditetapkan. Selama interogasi, dia mengakui kesalahannya. Sebelumnya, terdakwa dituntut karena melakukan tindak pidana berat.”
Media Rusia telah mengidentifikasi tersangka sebagai “Alexei Z”, mantan narapidana yang menghabiskan 10 tahun penjara dengan tuduhan menyediakan layanan seks. Laporan media lokal, termasuk dari outlet Mash Rusia, mengatakan bahwa insiden tersebut tampaknya merupakan buntut dari perselisihan uang antara ilmuwan dan tersangka.
“Jenazah pria berusia 48 tahun itu ditemukan dengan bekas pencekikan, beberapa luka tusukan dan luka lecet di tubuhnya,” menurut media Rusia Mash.
Botikov adalah salah satu dari 18 ilmuwan yang mengembangkan vaksin Sputnik V pada 2020. Menurut The Moscow Times , Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan penghargaan Order of Merit for the Fatherland kepada ahli virologi tersebut atas karyanya pada vaksin COVID pada 2021.
[sumber: tempo]