eramuslim.com – Kelanjutan pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) usai masa jabatan Presiden ke-7 Joko Widodo selesai masih menjadi kontroversi.
Terbaru, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Basuki Hadimuljono untuk menjadi Kepala Otorita IKN.
Namun, masa depan IKN masih dipertanyakan. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu kembali menyentil bahwa IKN merupakan ambisi pribadi Jokowi.
“IKN dilanjutkan atau dihentikan? Terdapat kontroversi apakah Ibu Kota Nusantara (IKN) dilanjutkan atau dihentikan? Yang tidak kontroversial adalah pembangunan IKN adalah ambisi pribadi Jokowi,” kata Said Didu dalam akun X, Senin, (28/10/2024).
Disebut sebagai ambisi Jokowi karena tidak ada dalam Visi dan Misi, tidak ada dalam RPJMN, dan hanya disampaikan pada Pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2019.
Menurutnya, ada empat alternatif tindak lanjut pembangunan IKN ke depan, yaitu diberhentikan, dilanjutkan terbatas, dilanjutkan lengkap dan jangka panjang, atau dilanjutkan lengkap dipercepat.
Dia memaparkan, jika memilih untuk dihentikan, maka itu akan mengurangi pengeluaran rakyat dan penataan ulang pemanfaatan IKN dengan menjadikan sebagai Ibu Kota Kaltim dan kota wisata.
Kedua, dilanjutkan terbatas. Ini dianggap akan menghemat uang rakyat, hanya difungsikan sebagai salah satu Istana Negara dan pengendalian pemerintahan, dan perkembangannya diserahkan kepada mekanisme pasar.
Ketiga, dilanjutkan lengkap jangka panjang 20-30 tahun. Hal ini kata dia akan menghabiskan uang sekitar Rp 2.000 triliun, tidak memiliki dampak yang signifikan, dan hanya melepaskan tanah milik negara ke investor selama 190 tahun.
Keempat, dilanjutkan lengkap dipercepat. Said Didu menyebut ini akan habiskan uang sekitar Rp 1.500 triliun, asset negara di Jakarta akan dijual untuk biaya IKN, rakyat akan kehilangan asset di Jakarta dan sebagian besar akan menyewa gedung milik oligarki di IKN, artinya akan kehilangan Ibu Kota Jakarta dan pindah ke IKN sebagai penyewa.
Dia berharap agar Presiden Prabowo realistis dalam mengambil keputusan terkait keberlanjutan proyek mercusuar IKN.
“Kalau saya ditanya maka saya pilih alternatif satu, hentikan dan alihkan ke Pemda,” tandas pria kelahiran Pinrang Sulsel ini.
(Sumber: Fajar)