Kenaikan harga bahan bakar minyak tidak hanya menyebabkan tingginya angka pengangguran, namun akan menumbuhsuburkan kemiskinan, yang kedepannya akan berdampak pada hilangnya generasi penerus yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
Untuk mendukung pendidikan bagi siswa yang tidak mampu, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggagas program beasiswa diperuntukkan bagi pelajar SMP dan SMU yang dikategorikan miskin. Program tersebut dinamakan, dinamakan Beasiswa Pelajar Binaan Berprestasi (Pantas).
Gagasan program beasiswa bagi siswa tidak mampu itu mendapat dukungan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Dukungan itu disampaikan Wapres Kalla saat menerima Ketua Umum IPNU Idy Muzayyad dan Sekretaris Jenderal Majelis Alumni IPNU Asrorun Niam beserta pengurus lainnya.
"Wapres mendukung program ini. Dananya akan dikoordinasikan dengan dana Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 2, 5 persen, " ujar Idy di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (28/5)
Namun, menurut Idy, Wapres mengingatkan agar data pemberian beasiswa Pantas harus benar-benar akurat, sehingga yang tidak disalurkan kepada mereka yang tidak berhak menerimanya.
"IPNU diminta benar-benar memback-up baik-baik data-data tersebut, terutama siswa yang benar-benar miskin, " jelasnya.
Ia menambahkan, program tersebut akan dicanangkan pada hari ulang tahun (Harlah) IPNU ke- 56 pada tanggal 12 Juni mendatang di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Lebih lanjut Idy mengatakan, saat ini baru ada 50 pelajar yang akan menerima beasiswa Pantas. Target pada tahun ajaran baru tahun 2008/2009, jumlah penerima beasiswa mencapai sebesar 5.000 siswa SMP dan SMA.
Untuk siswa SMP, beasiswanya sebesar 200.000 rupiah per orang sementara untuk siswa SMa sebesar 300.000 rupiah. Saat ini, cabang IPNU di 31 provinsi mencapai 347 kantor cabang. (novel/kcm)