Eramuslim.com – Ikatan Da’i Indonesia se-Jawa Barat (Barat) menolak rencana pendirian Presiden RI pertama, Ir Soekarno atau kerap disebut Bung Karno. Menurut IKADI, cara menghormati Proklamator Kemerdekaan RI tidak harus dengan mendirikan patung, namun harus menerusnya cita-citanya yang mulia.
“Kami menghormati Bapak Ir. Soekarno sebagai Proklamator dan Presiden Rl pertama yang telah berjasa bagi bangsa dan negara, namun menurut hemat kami, cara menghormati beliau tidak harus dengan membangun patung yang megah dengan biaya yang sangat mahal, “ demikian pernyataan resmi IKADI yang ditandatangani Dr. (HC). KH. Arif Ramdani, Lc, MH (Ketua Umum) dan Mohammad Agus Solihin, M.T (Sekum), yang diterima redaksi hari Rabu, (23/8/2023).
“Cara meneruskan cita-cita mulia beliau dalam membangun bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa yang maju, mandiri dan bermartabat, serta menanamkan spirit perjuangan beliau khususnya kepada generasi muda,” demikian bunyi pernyataan resmi IKADI.
Menurut IKADI dari segi kemanfaatan dan kemaslahatan, pembangunan patung tersebut, tidak mendesak bahkan menimbulkan kontradiktif dengan situasi dan kondisi Jawa Barat yang masih menghadapi berbagai persoalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastrukrur dan peningkatan SDM.
Yang harus diprioritaskan dalam pembangunan di Jawa Barat adalah pengentasan kemiskinan, pemerataan pendidikan, pembenahan infrastruktur, pembukaan lapangan kerja, dan program-program lainnya yang lebih realistis dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dalam pernyataan sikap bernomor: 010/A/PW-IKADI-JABAR/VIII/2023, IKADI juga meminta pihak yang berencana membangun patung Bung Karno untuk memprioritas pada kebutuhan lain yang lebih penting. Misalnya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu melalui program pemberdayaan ekonomi, beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, bantuan hidup dasar dll.
Yang tidak kalah penting lainya, mayoritas warga Jabar adalah warga Muslim yang sebagian besar melihat pembuatan patung justru akan melahirkan kontroversi. “Kultur masyarakat Jabar yang religius dan mayoritas penduduknya beragama Islam, maka pembangunan patung akan menimbulkan kontroversi secara ideologi terutama di kalangan para ulama, karena dapat menumbuhkan kultus individu dan berpotensi menjadi sumber penyimpangan aqidah bugi kaum muslimin, terutama kalangan masyarakat awam,” tulis pernyataan itu.
IKADI juga meminta pihak-pihak yang bekaitan Pemerintah Provinsi Jawa Bart memperhatikan aspirasi pura ulama, ormas-ormas Islam, para tokoh masyarakat dan lembaga-lembaga Islam yang selama ini memiliki kontribusi dalam pembangunan di Jawa Barat.