“Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI” Tidak Bahas Bahaya Syiah, Takut Rezim Jokowi?

syiah
Pengikut aliran sesat Syiah pada perayaan Asyuro di Balai Samudera, Jakarta Utara (15/11/2013)

Eramuslim.com – Dengan tema “Ulama menjawab problematika umat dan kebangsaan” rencananya Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menyelenggarakan Ijtima Ulama Komisi Fatwa ke-5 di pondok pesantren Al Tauhidiyah, Tegal Jawa Tengah, 7-10 Juni 2015 .

Sayangnya problematika umat kontemporer yang cukup signifikan di kalangan umat Islam Indonesia hari ini tidak turut dibahas. Apa itu? Yakni bahya Syiah.

“Tidak, kita tidak membahas masalah Syiah,” kata Drs. H. Zainut Tauhid Saadi, M.Si, ketua panitia Ijtima Ulama se Indonesia ke-5 di kantor MUI Jakarta Selasa (12/5).

Saat ditanyakan kepadanya mengapa hal ini tidak dibahas, padahal ini masalah yang mengancam kaum Muslimin? Zainut Tauhid menjawab dengan entengnya, “Karena memang tidak diagendakan.”

“Secara spesifik tidak ada,” tambahnya. Karena menurut dia, aliran-aliran sesat seperti Syiah dan Ahmadiyah sudah pernah dibahas pada Ijtima yang lalu. Pernyataan Zainut ini mengindikasihan dia tidak paham apa itu syiah. Syiah bukanlah aliran sesat, namun syiah adalah satu agama utuh namun mengaku-aku sebagai Islam. Inilah yang harus diluruskan.

“Jadi tidak lagi kita bahas ulang pada ijtima sekarang ini” kilah Zainut.

Zainut Tauhid juga menyebut beberapa kasus konflik Syiah dengan kaum Muslimin di Indonesia sebagai percikan kecil saja.

“Saya kira di Indonesia masih damai-damai saja, adapun ada percikan-percikan kecil (Sunni-Syiah- red), itu masih bisa dilokalisir,” kata dia. Alangkah sedihnya umat Islam memiliki tokoh yang wawasannya sangat dangkal seperti ini. (rz)