Eramuslim.com – Ijtima Ulama bakal kembali merekomendasikan terkait capres dan cawapres untuk Pilpres 2019 mendatang. Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera menyampaikan adanya perhelatan Ijtima Ulama jilid dua sebaiknya dibatalkan. Sebab dia tidak ingin umat Islam kembali kecewa karena hasil Ijtima Ulama jilid pertama tidak dijalankan oleh Prabowo Subianto.
“Batalkan Ijtima Ulama kedua itu kalau hanya mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno dengan membawa kontrak politik,” ujar Kapitra dalam konfrensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (15/9).
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), adanya Ijtima Ulama jilid dua kalau hanya mengukuhkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini akan membuat umat Islam kembali kecewa.
“Di depan mata saja keputusan Ijtima Ulama pertama saja ditinggalkan,” katanya.
Kapitra menambahkan, dalam Ijtima Ulama sudah jelas, bahwa merekomendasikan ulama menjadi cawapres untuk bisa didukung. Saat ini pun hanya ada satu ulama yang menjadi cawapres. Sehingga semestinya mendukung Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
“Yang benar itu dukung Kiai Ma’ruf Amin, meninggalkan Prabowo dan Sandiaga. Bagaimana bisa Ijtima Ulama tapi tidak mendukung ulama,” ungkapnya. “Kalau konsisten dengan kata ulama, harusnya yang didukung ulama. Bahkan Jokowi ke-Islamannya juga 24 karat,” tambahnya.
Sekadar informasi, rencananya pada Minggu (16/9) besok, Ijtima Ulama jilid dua digelar di Hotel Grand Cempaka. Adapun adanya rekomendasikan yang mereka sampaikan tentang Pilpres 2019 mendatang.
Diketahui hasil Ijtima Ulama jilid pertama ini merekomendasikan dua tokoh untuk bisa mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres. Mereka di antaranya adalah Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri, dan juga Ustaz Abdul Somad (UAS). [jpc]