eramuslim.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama sejumlah aktivis melakukan aksi teatrikal dengan merusak spanduk bergambarkan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bersama keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) lainnya.
Aksi digelar di depan Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2024) sore sejak pukul 15.40 WIB.
Awalnya para peserta membawa spanduk berwarna biru bertuliskan “Peringatan Darurat. Timpuk Dinasti Mulyono. *Dan semua dinasti, kini, nanti, dan selamanya,”.
Peserta aksi mulai mencoret silang wajah Kaesang, Erina, Gibran, Selvi, Jokowi, Iriana, Bobby hingga Kahiyang dengan bubuk berwarna merah.
Kemudian, mereka mulai melempar bubuk warna lainnya seperti hijau, kuning, merah dengan begitu emosional. Setelah itu, melemparkan telur ayam ke arah spanduk secara bertubi-tubi. Mereka juga menaburi plang Komisi Pemberantasan Korupsi dengan bubuk berwarna- warni tersebut.
Peneliti ICW Seira Tamara menjelaskan, makna di balik aksi teatrikal sebagai bentuk kekesalan kepada Presiden Jokowi dan keluarganya terkait pelemahan lembaga KPK sejak lima tahun terakhir melalui revisi UU KPK tahun 2019.
“Kesini untuk menyalurkan amarahnya, kekecewaannya, kita memperingati bagaimana dinasti yang dibentuk Presiden Joko Widodo turut membungkam,dan turut melemahkan, serta turut mematikan fungsi dari aph yang ada di Indonesia,” ujar Tamara di sela aksi.
Selain itu, mereka juga menyesalkan sikap KPK yang lamban menangani kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan saling lempar-lemparan. Contohnya, antara Deputi Bidang Pencegahan-Monitoring Pahala Nainggolan dan Pimpinan KPK Nawawi Pomolango.
“Kita bisa lihat bagaimana dari segi sikap di internal KPK saja sudah tidak satu suara menanggapi ini. Dan tentu argumentasi bahwa Kaesang tidak sedang memegang jabatan publik itu sudah sangat basi ya,” tutur Seira.
Catatan buruk lainnya, pemecatan 57 pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada tahun 2021 lalu. Diantaranya Novel Baswedan, M Praswad Nugraha, Yudi Purnomo Cs.
“Mekanisme TWK yang sangat mengada-ngada itu juga turut punya peranan bagaimana fungsi pemberantasan korupsinya pada akhirnya melemah,” ucap Seira.
Sumber: inilah