ICIS Teguhkan Komitmen untuk Selesaikan Masalah Palestina

Negera yang tergabung dalam Internastional Conference of Islamic Scholars (ICIS) meneguhkan komitmennya untuk mendukung proses perdamaian di Palestina. Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen ICIS KH. Hasyim Muzadi dalam jumpa pers usai penutupan International Conference of Islamic Scholars II, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (22/6).

"ICIS tetap akan berkomitmen untuk mencari jalan keluar penyelesaian konflik antara Palaestina dan Israel," tandasnya.

Menurut Muzadi, komitmen keberpihakan para ulama tersebut dilakukan secara adil, dengan berupaya memberi kesempatan bagi negara Palestina untuk menggunakan jalan kompromi dalam menyelesaikan permasalahannya.

"Kompromi itu akan lebih baik, tetapi hak-hak Palestina tidak bisa dihilangkan begitu saja, karena kalah kuat," tegasnya.

Lebih lanjut Ia menegaskan, gerakan yang dilakukan oleh negara- negara yang tergabung dalam Konferensi Cendikiawan dan Ulama Islam ini, lebih ke arah gerakan moral bukan untuk men-support kekuatan.

Mengenai konflik yang terjadi dinegara Islam lain, Ia menambahkan negara yang tergabung dalam ICIS sudah pernah melakukan upaya konkrit antara lain memberikan masukan secara khusus untuk menyelesaikan konflik di negara Thailand dan Suriah.

Muzadi mengakui, mandat yang diemban ICIS II memang sangat banyak dan berat, di antaranya meredakan ketegangan yang terjadi diinternal negara-negara Islam dan juga konflik negara Islam dengan negara luar, karena itu untuk melakukan penajanam dari item-item yang direkomendasikan dalam ICIS II, secara periodik dalam setiap empat bulan negera-negara anggota ICIS akan mengkoordinasikan kembali rekomendasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. (novel)