ICIS II Desak PBB Lebih Aktif Tangani Konflik di Negara-Negara Islam

International Conference of Islamic Scholars II (ICIS II) akan menghasilkan lima butir rekomendasi yang ditujukan pada PBB, OKI, negara-negara Islam, negara peserta ICIS serta para pemimpin Islam.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indarparawansa mengatakan, pertemuan ulama internasional meminta PBB agar lebih aktif membantu meredakan konflik yang terjadi dinegara-negara Islam baik konflik antar kelompok maupun antar negara.

"PBB diharapkan dapat membantu mewujudkan perdamaian didaerah-daerah konflik," katanya ditemui usai Rapat Pleno ICIS II, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu malam(21/6).

Menurutnya, selain dihadapkan dengan konflik, saat ini banyak negara-negara Islam yang masih berada di bawah garis kemiskinan, karena itu para ulama juga merekomendasikan agar negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan negara Islam kaya dapat berkoordinasi untuk mengumpulkan zakat dan mendistribusikan kepada negara yang berhak menerimanya, selain itu juga menguatkan bidang pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan.

Mengenai pengembangan negara yang tergabung dalam International Conference of Islamic Scholars, Khofifah menyatakan, untuk kedepannya negara-negara tersebut hendaknya dapat dipetakan, sehingga hak-hak kedaulatannya dapat terjaga, begitu juga yang menyangkut hak-hak politik dan ekonomi perempuan yang berada di wilayah konflik.

"Rekomendasi kepada ICIS banyak sekali, salah satunya melakukan pemetaan, hak politik, hak ekonomi, lalu kemudian bagaimana kedaulatan mereka bisa diakui, karena itu sangat penting," tandasnya.

Sedangkan untuk menjembatani perbedaan antar mazhab di antara pemimpin Islam, menurut Khofifah, perlu adanya penerapan komunikasi yang efektif mulai dari orang perorangan, sampai pada antar pemerintahan.(novel)