Dalam rangka peringatan HUT RI ke-62, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengajak seluruh masyarakat, terutama umat Islam untuk muhasabah (intropeksi diri) tentang bentuk sumbangsih terhadap kemajuan bangsa Indonesia, serta menyerukan pula kepada semua pihak yang masih berbeda pendapat agar mengatasinya melalui jalur musyawarah mufakat, tidak dengan tindakan yang anarkis. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum MUI, Ichwan Sam dalam pernyataan pers, di Jakarta.
“Salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI, dan harmonisasi persatuan antar bangsa adalah dengan sikap toleransi dan berbagi antar daerah, serta mengedepankan gotong royong, ”ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, kepada masyarakat luas, khususnya kepada umat Islam bahwa segala bentuk separatis atau upaya melepaskan diri dari NKRI merupakan bentuk tindakan nyata yang berlawanan dengan fatwa MUI. Di mana MUI melalui kajian fatwanya di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo beberapa waktu lalu, secara tegas dan jelas MUI menyatakan bahwa NKRI adalah satu persamaan pandangan para ulama dan sudah menjadi sikap keputusan yang final.
Lebih lanjut Ichwan menyatakan, ajaran agama Islam juga sudah menjelaskan, apabila ada upaya untuk melakukan tindakan separatis dapat digolongkan sebagai tindakan pemberontak, dan hal tersebut wajib diperangi dan kematian bagi mereka adalah jalan menuju surga.
"Kematian di medan perang dalam memerangi pemberontakan, maka kematian baginya salah satu jalan menuju surga, " imbuhnya.(rz/novel)