Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Husein Umar menghimbau kepada seluruh aktivis dakwah agar tidak terpancing dan terjebak dengan konspirasi yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan perjuangkan mereka dalam menegakan ajaran Islam.
"Kita tidak bisa menutup mata, ada setengah dari mereka yang mudah terjebak, terpancing dengan konspirasi yang dilakukan pihak tertentu, sehingga mereka disulap untuk menjadi mujahid-mujahid dalam sehari, kemudian melakukan hal yang tidak diinginkan," jelasnya usai menyambut pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir, di LP Cipinang, Jakarta, Rabu (14/6).
Dirinya yakin bahwa Baasyir merupakan korban dari konspirasi dan fitnah, sebagaimana yang diyakini oleh Ustadz Baasyir juga, sebab sangat sulit untuk membuktikan dan mencari celah keterlibatan beliau dalam kasus teror bom Bali untuk menjatuhkan proses hukum terhadapnya.
"Beliau sama sekali tidak pernah setuju dengan hal-hal yang sifatnya merusak, beliau adalah contoh korban konspirasi," katanya dengan mata berkaca-kaca dan terharu.
Lebih lanjut Ia menegaskan, konspirasi global telah disusun oleh pihak-pihak yang tidak menyukai Baasyir untuk menjadikannya sebagai ikon Terorisme, hal ini terlihat dari dua kali kesempatan remisi yakni 17 Agustus dan Hari Raya Idul Fitri, Ustadz Baasyir tidak mendapatkan kesempatan itu.
"Sampai dua kali beliau tidak mendapatkan remisi, karena adanya tekanan dari Australia, yang mengatakan pelaku teror tidak layak mendapat remisi," tandasnya.
Husein berpesan kepada Aktivis Islam Muda agar tidak mudah terjebak melakukan sesuatu tindakan anarkis, sehingga tidak merugikan perjuangan dalam penegakan ajaran Islam.(novel)