Pemuatan kembali kartun-kartun yang melecehkan Nabi Muhammad SAW oleh Surat kabar Jyllands-Posten yang terbit di Denmark pada pekan lalu, menyulut kemarahan umat Islam Indonesia. Sekitar ratusan orang yang dari organisasi massa Islam HIzbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedubes Denmark, di Menara Rajawali, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu(20/2).
"Penghinaan terhadap Rasulullah itu memang sudah kurang ajar, mereka berani mencetak ulang gambar-gambar yang sudah pernah diprotes umat Islam pada tahun 2005 lalu, "tegas Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia M. Ismail Yusanto di sela-sela aksi.
Menurutnya, pemuatan kartun yang sangat menghina umat Islam itu dilakukan atas nama kebebasan berbicara merupakan sebuah kesengajaan, padahal itu sudah menodai agama Islam.
Karena itu, Hizbut Tahrir menuntut agar pemerintah Denmark menghentikan penghinaan itu, dan menghukum mati pelakunya, serta meminta pemerintah untuk melayangkan nota protes terhadap pemerintah Denmark dengan memanggil Duta Besarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam H. Mashadi menyatakan perang dengan kedutaan besar Denmark di Jakarta atas penghinaan terhadap Rasulullah, dan meminta pemerintahan SBY-JK menghentikan dan lebih peduli terhadap kasus yang sudah melukai hati umat Islam ini.
"Kami akan mengorbankan apa yang kami miliki untuk menghentikan kebiadaban Denmark, "tegasnya.
Sebelum melakukan aksi di depan Kedubes Denmark, para pengunjuk rasa juga melakukan long march dari di depan Kedubes Belanda. Mereka juga membawa poster antara lain bertuliskan "Kebebasan Berekspresi Menodai Islam, Hukuman Mati Untuk Penghina Nabi." (novel)