Amerika Serikat akan mengalihfungsikan Kedutaan Besar AS di Jakarta sebagai markas penampungan marinir dalam jumlah besar. Untuk kepentingan itu, pemerintah AS akan membangun gedung Kedutaan Besar baru di Indonesia senilai Rp 4,2 triliun.
Informasi mengejutkan itu disampaikan Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wajdi kepada itoday (21/7). “Dengan perluasan kompleks Kedubes AS itu akan bertambah jumlah pasukan Marinir yang tergabung dalam Marine Security Guard Quarters (MSGQ) yang bercokol di Jakarta,” tegas Farid.
Menurut Farid Wajdi, Kedubes AS di Jakarta akan dijadikan tempat untuk menampung pasukan marinir AS dalam jumlah yang sangat banyak. “Selama ini Kedubes AS dijaga marinir, sehingga semakin luas kedutaan semakin banyak pasukan MSGQ yang ditempatkan,” kata Farid.
Alihfungsi Kedubes AS itu, menurut Farid, terkait perubahan kebijakan strategis AS ke Asia Pasifik untuk membendung pengaruh Cina. Indonesia menjadi sentral untuk membendung Cina. Kedubes AS di Jakarta termasuk kedubes terbesar di dunia Islam setelah Irak dan Pakistan.
“AS di Bagdad sebagai central, luasnya 42 hektar. Di Asia Selatan, di Pakistan dengan 7 hektar. Dan di Asia Tenggara di Indonesia. Itu dianggap sebagai tiga titik kebangkitan Islam. Kebangkitan Islam setelah Arab spring ada kecendurungan untuk kembali ke Islam yang begitu kuat. Seruan penegakan syariah semakin kuat, begitu juga di Asia Tenggara. Untuk merespon kondisi tersebut, AS membutuhkan respon jangka panjang,” tegas Farid.
Terkait dengan rencana AS itu, kata Farid, HTI akan mengajak tokoh-tokoh Islam untuk bertemu membahas rencana AS tersebut. “Langkah yang pertama adalah halaqoh Islam peradaban. Secara informal kita sudah kontak-kontak dengan tokoh-tokoh Islam. Akan ada temu tokoh untuk membahas persoalan ini,” ungkap Farid.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah AS akan membangun kompleks Kedubes AS di Jakarta senilai US$ 450 juta. Gedung yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No.4 Jakarta Pusat itu akan dimodernisasi dengan menggunakan teknologi dan standar tinggi dalam hal perancangan dan tata ruang.
Pembangunan gedung baru sepuluh lantai yang menempati lahan seluas 36 ribu meter persegi ini ditargetkan akan selesai pada 2017. Pihak AS menyatakan gedung baru itu akan menampung para staf kedutaan dan misi AS untuk ASEAN di Jakarta.(fq/itoday)