Eramuslim.com – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tak setuju dengan pernyataan Staf Khusus Wakil Presiden bidang Menkopolhukam, Dewi Fortuna Anwar, yang menegaskan bahwa Islam di Timur Tengah tak bisa diharapkan lagi.
Bantahan tersebut disampaikan Hidayat dalam acara sarasehan Intelektual Muhammadiyah di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu malam (5/7). “Imam Samudra, Amrozi, Santoso tidak pernah belajar Islam di Timur Tengah, tapi jadi teroris. Jadi jangan dilihat dari tempatnya, tapi individu didalamnya,”bantah tegas mantan Presiden PKS ini.
Hidayat kuatir, jika ada pernyataan Islam di Timur Tengah tak bia diharapkan lagi, nama Islam pun bisa berubah. Selain nama Islam, puasa, shalat pun bisa berubah karena berbau Timur Tengah.
Atas dasar itu, Hidayat mengatakan bagi Islam yang juga harus diterapkan oleh individu ataupun organisasinya yang penting bagaimana mendudukkan Al Quran dan Sunnah secara benar. Semangat pencerahan dan kemajuannya tetap berlandaskan Quran dan Hadits.
“Dulu KH Ahmad Dahlan dan Kiyai Hasyim Asy’ari bisa belajar bareng dari Timur Tengah tapi mengembangkan Islam bersama-sama. Itu yang harus kita pelajari. Bersama-sama bawa Islam rahmatan lilalamin,” demikian Master dan Doktor jebolan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini.(rz/rmol)