Ketua Dewan Penasihat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tandjung menegaskan HMI tidak anti terhadap SBY. Mereka hanya kritis terhadap apa yang sedang terjadi.
“Mereka hanya kritis apa yang sedang terjadi di sekitar mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Akbar usai acara pembukaan Kongres HMI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Akbar menambahkan, kritisnya kader HMI berdasarkan nilai-nilai akademis sebagai mahasiswa. Nilai-nilai tersebut di antaranya nilai-nilai objektifitas, nilai-nilai rasional, nilai-nilai yang bertumpu pada kebenaran dan keadilan. Justru mereka ingin SBY menyelesaikan tugas-tugas kepresidenannya sampai 2014 mendatang.
“Kalau kita berada ditengah masyarakat yang tidak puas dengan kepemimpinan beliau, maka pada pemilihan umum yang akan datang carilah pemimpin yang kita anggap katakanlah lebih baik,” tutup Akbar.
Sebelumnya, Presiden SBY dijadwalkan membuka acara kongres HMI di Hotel Borobudur Jakarta. Namun, akhirnya SBY hindari hadiri dan batal dan digantikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang memicu sejumlah aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia. Solidaritas terhadap Anas digalang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas diketahui pernah menjabat sebagai ketua umum HMI periode 1997 – 1999.
Organisasi mahasiswa itu menilai, penetapan Anas sebagai tersangka sarat dengan muatan politis. Meskipun, KPK membantah adanya intervensi dalam penetapan Anas sebagai tersangka, HMI tetap melihat adanya tekanan kepada KPK dari lingkaran kekuasaan.
“Terlibat atau tidak, kami melihat ada tekanan dalam penetapan Anas sebagai tersangka,” kata ketua HMI cabang Bandar Lampung Muslim Basyar, Senin 25 Februari 2013 lalu.
Selain itu, kata Muslim, HMI menilai penetapan anas sebagai tersangka dugaan korupsi hambalang itu penuh konspirasi. “Ada intervensi sehingga KPK cenderung tidak netral,” katanya.
Muslim berharap KPK tidak menjadi alat politik segelintir orang. Ia mencontohkan masih banyak kasus-kasus yang melibatkan keluarga istana yang belum selesai. “Skandal Century misalnya, KPK tidak berbuat apa-apa. KPK harus netral,” katanya.
Terkait itu, Muslim menambahkan, HMI se-Lampung akan menggelar aksi mendesak KPK bersikap netral dan tidak menjadi alat politik orang-orang tertentu.
Sementara itu, di Jawa Timur, belasan kader HMI menggelar aksi unjuk rasa. Di Jombang, mahasiswa dari HMI dua kabupaten, yakni Kabupaten Jombang dan Mojokerto menggelar aksi unjukrasa di Simpang Tiga Ringin Contong Kota Jombang.
Mereka memprotes sikap presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) yang terlalu sibuk dengan urusan partai dan melupakan pekerjaannya sebagai presiden. Mahasiswa menuding banyak orang di sekitar SBY yang terlibat korupsi, namun Presiden tebang pilih dan tidak menindak mereka secara tegas. Mereka juga menuntut presiden bekerja lebih baik mengurusi rakyatnya dan tidak melulu mengurusi partai. (Dz/Okezone)