“Dan diujung kongres pastinya kita akan memberikan peringatan tegas kepada pemerintahan presiden Jokowi. Kongres juga akan mengantarkan suksesi reuni Akbar 212 di Monumen Nasional mengingat peristiwa tahun lalu,” papar Novel.
Novel melanjutkan, usai penista agama, Ahok dipenjara, banyak sekali terjadi pembunuhan karakter, perlakuan kasar, persekusi, bullying, penangkapan dan tindakan kriminalisasi lainnya yang dilakukan oleh rezim saat ini kepada para Alim Ulama dan para aktivis.
“Tetapi kalau yang melakukan ada di pihak pendukung pemerintah seolah-olah hukum melindungi. Ada apa dan kenapa? Untuk hal itu juga kami akan mempertanyakan. Dan kenapa Islam selalu dinisbatkan dengan radikalisme, terorisme dan kriminalisme,” sergah Novel.
Novel pun mengingatkan, gagasan dan pemikiran para Ulama dan Aktivis Islam juga harus diperjuangkan secara Terstruktur, Sistematis dan Massif agar dapat menghasilkan sebuah terobosan baru dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
“Sehingga dapat mewujudkan NKRI menjadi Negara yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dan senantiasa mendapatkan ridho dari Allah SWT,” pungkas Novel.(kl/sw)