Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin memantapkan langkahnya untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat, meski keputusan resmi masih akan digodok dalam Musyawarah Majelis Syuro 25-26 April 2009.
"Kita belum tahu persis apa yang akan mereka suarakan tapi secara prinsip saya yakin sejalan yang tadi malam dibahas dalam pertemuan antara tim 5 dengan tim 9 arah pada koalisi lebih kuat," kata Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid kepada pers, di Gedung DPRRI, Jakarta, Selasa (21/4).
Seperti diketahui, kemarin (Senin, 20/4) tim lima PKS sudah melakukan komunikasi politik dengan tim sembilan Partai Demokrat. Dalam pertemuan itu hadir Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PKS Suharna Surapranata, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat, Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq, dan Ketua Dewan Pakar PKS Soeripto. Tim tersebut tanpa adanya keikut sertaan sekjen PKS, Anis Matta.
Namun, menurut Hidayat, koalisi yang menjadi harapan partainya bukan koalisi kosong tanpa kontrak politik. Akan tetapi, mengarah pada komitmen program besar apa yang akan dibicarakan bersama antara pihak yang berkoalisi.
Ia pun membantah soal ancaman PKS menarik diri dari koalisi dengan Partai Demokrat, karena itu merupakan sikap pribadi yang belum menjadi keputusan Majelis Syuro.
"Yang pasti masalah koalisi adalah wewenang Majelis Syuro jadi beragam wacana yang ada diluar Majelis Syuro masih wacana pribadi belum bersifat resmi jadi tidak perlu kebakaran jengot atau membakar jenggot orang lain," ujarnya.
Hidayat pun menyakinkan, bahwa partainya tetap sebagai partai rasional yang akan berfikir realistis dan tidak menjadi pragmatis dalam menentukan teman koalisinya, bukan hanya sekedar berebut kekuasaan, akan tetapi melakukan koalisi yang berbasis pada program dan kontrak politik dengan agenda besar yang akan dilakukan. (nov)