Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan, pemerintah harus berani untuk tidak lagi mencari-cari pinjaman luar negeri dengan dalih menutupi defisit anggaran 1, 8%.
Hal itu disampaikan mantan Presiden PKS terkait keberangkatan jajaran Departemen Keuangan (Depkeu) untuk penjajakan pinjaman ke Jepang. Langkah itu ditempuh setelah pemerintah melunasi utangnya ke International Fund Montery (IMF) setahun lebih awal.
"Sejak keluar dari IMF Indonesia kan sudah komitmen untuk tidak lagi bergantung diri dengan utang luar negeri, seharusnya itu konsisten diterapkan, "kata Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/5).
Menurutnya, alasan mencari-cari pinjaman untuk menutupi defisit anggaran tidak bisa dibenarkan, karena pemerintah mestinya bisa melakukan efisiensi anggaran dan mengurangi tingkat kebocoran.
Contohnya, katanya, tingkat kebocoran di Ditjen Pajak yang mencapai Rp 300 triliun. "Coba bisa dikurangi setengahnya saja. Indonesia memiliki potensi keuangan sangat besar, " saran mantan dosen pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.
Ditegaskannya, pemerintah telah konsisten berupaya melunasi utang-utang luar negeri, bukan membuka peluang utang kembali. (dina)