Perkembangan Islam di Indonesia yang ditandai dengan menguatnya pengaruh Islam dalam ranah politik selalu saja menjadi sorotan dan perhatian banyak kalangan, baik di dalam maupun di luar Indonesia. Namun sayangnya, banyak pengamat dan peneliti yang tidak mampu memotret dan menganalisa secara utuh perkembangan yang ada itu.
"Mereka lebih banyak memfokuskan pada tren-tren ataupun fenomena-fenomena kekinian politik di Indonesia tanpa berusaha untuk melihat sejarah Indonesia terkait hubungan Islam dan negara, " kata Ketua MPR Hidayat Nur Wahid ketika memberikan kuliah umum (public lecture) di Lee Kwan Yew School of Public Policy, National University of Singapura di Singapura, Selasa (9/9).
Ia mengatakan, tidak sepenuhnya salah apabila meningkatnya kembali kekuatan politik Islam di panggung politik Indonesia, akan menjadi pertanyaan besar bagi mereka. Padahal sesungguhnya, sebagian kajian-kajian tentang Indonesia mencatat bahwa Islam dalam masa yang sangat panjang hingga saat ini merupakan kekuatan utama dan pilar dalam pembentukan stabilitas nasional di Indonesia.
Lebih lanjut Hidayat menyampaikan, signifikansi kekuatan Islam hampir sama apabila disandingkan dengan peran penting militer maupun elemen-elemen lain sebagai unsur yang mampu menjaga stabilitas nasional. Karenanya, kasus pemilihan presiden di Indonesia selalu saja mewacanakan Islam-Nasionalis, Militer-Sipil maupun Jawa dan Luar Jawa.
"Ini adalah kenyataan sejarah yang tidak mungkin dipungkiri. Semua elemen-elemen bangsa itu saling melengkapi dan bekerjasama secara harmonis. Stabilitas Indonesia yang ditopang oleh peran aktif kelompok Islam akan mendorong pada terwujudnya kawasan Asia Tenggara lebih kondusif dan stabil, " jelasnya dalam pertanyaan yang diterima Eramuslim.
Dalam kesempatan itu, Hidayat menegaskan, bahwa Islam memiliki peranan penting dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, baik secara historis maupun faktual.
Di mana dalam konteks budaya misalnya, kontribusi positif umat Islam itu telah berhasil membentuk karakter bangsa Indonesia seperti saat ini. Untuk menunjukkan betapa pentingnya peranan Islam di Indonesia dapat dilihat dari kenyataan bahwa sebagian besar adat dan budaya di Indonesia sendiri memang bercirikan dan dipengaruhi oleh Islam.
Walaupun memang untuk daerah-daerah tertentu memiliki ciri khas yang berbeda-beda, tetapi secara umum kebudayaan dan praktik politik Indonesia selalu dibangun dalam bingkai khazanah dan tradisi Indonesia."Seperti praktik-praktik dalam masyarakat itu antara lain, budaya bermusyawarah, menjaga keharmonisan hubungan, gotong royong, silaturahim maupun praktik-praktik lokal lainnya, " paparnya.
Ia juga mengemukakan, perkembangan politik Islam di Indonesia mengalami masa baru akibat proses demokratisasi yang berjalan sangat baik, sejak digulirkannya reformasi 1998. Proses demokratisasi di Indonesia berimplikasi pada berkurangnya ekstrimitas gerakan-gerakan yang menginginkan perubahan di Indonesia sebagai akibat dari kekuasaan orde baru yang korup.
"Gerakan dan aktivisme sosial menemukan salurannya dalam sebuah proses pemilu yang berlangsung bersih, baik proses pemilu nasional maupun Pilkada yang dilaksanakan di daerah-daerah, " ungkapnya.
Hidayat menyatakan bahwa perkembangan hasil riset yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset yang kredibel di Indonesia, mengatakan bahwa politik Islam dalam hal ini partai politik Islam memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam menciptakan stabilitas nasional, bersama partai nasionalis lainnya. (novel)