Eramuslim.com – Politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengkritik kinerja Plt Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, dalam memimpin ibu kota selama beberapa bulan terakhir.
Khaeron menyatakan bahwa kota ini semakin kacau di bawah kepemimpinan Heru, bahkan menduduki peringkat sebagai kota paling padat di dunia.
Ia menilai hal itu akibat kebijakan Heru yang tidak efektif, yang terkesan semata-mata bertujuan menghapus warisan mantan Gubernur Anies Baswedan.
Khaeron juga menuding Heru bekerja sebagai boneka Presiden Joko Widodo, ketimbang fokus melayani rakyat Jakarta.
“Pj Gubernur DKI sibuk menghapus jejak Anies, bukan melanjutkan pekerjaan yang baik untuk warga DKI, dan sibuk juga sebagai kepala sekretariat presiden,” tulis Khaeron di akun Twitter pribadinya, Sabtu, 8 April 2023.
Sebagai anggota DPR RI, Khaeron tidak heran dengan kondisi Jakarta saat ini yang menurutnya sedang kacau balau. Kemacetan lalu lintas di Jakarta semakin meningkat akibat kembalinya kehidupan normal pascapandemi Covid-19. Organisasi pemantau lalu lintas global, TomTom International BV, saat ini menempatkan Jakarta sebagai kota terpadat ke-29 di dunia.
Indeks kemacetan lalu lintas Jakarta turun ke peringkat 46 dunia pada 2021 saat Anies Baswedan masih menjadi gubernur. Namun, indeks kembali naik pada 2022 di bawah kepemimpinan Heru, dengan rata-rata waktu tempuh 10 kilometer di Jakarta mencapai 22 menit 40 detik akibat kemacetan lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan indeks kemacetan Jakarta saat ini mencapai 53%. Menurut Indeks Lalu Lintas TomTom, yang mengukur kemacetan lalu lintas di 389 kota di 56 negara, Jakarta dan Manila di Filipina adalah satu-satunya dua kota di Asia Tenggara yang masuk dalam 50 kota paling padat di dunia.
Namun, indeks Jakarta masih lebih baik dari Manila yang berada di peringkat kesembilan dengan rata-rata waktu tempuh 27 menit untuk perjalanan 10 kilometer.
Pada tahun 2020, indeks kemacetan lalu lintas Jakarta menduduki peringkat ke-31 dan meningkat menjadi peringkat ke-46 pada tahun 2021.
Sumber: newsworthy