Heran Deddy Corbuzier Bandingkan MBG dengan Steak Harga Rp6 Juta, Eks Stafsus: Ntar Turun Pangkat Lho…

eramuslim.com – Aktor Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, yang lebih dikenal dengan nama Deddy Corbuzier, baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik karena responsnya terhadap keluhan keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada era Presiden Joko Widodo, Yustinus Prastowo, turut mengkritik tanggapan Deddy terhadap isu tersebut. Kritik ini terutama menyoroti cara Deddy merespons keluhan siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan Prastowo, terlihat Deddy menjawab pertanyaan netizen tentang kasus keracunan MBG dengan membandingkan pengalamannya sendiri yang pernah keracunan saat makan steak mahal.

“Kalo yg keracunan gimana om??” tanya salah satu netizen.
“Gue makan steak 6 juta juga pernah keracunan… So?!” jawab Deddy Corbuzier.

Menanggapi komentar tersebut, Prastowo menyatakan bahwa kasus Deddy dengan steak Rp6 juta adalah masalah pribadi antara konsumen dan pemilik restoran, sedangkan keluhan siswa terkait MBG adalah isu publik yang melibatkan tanggung jawab negara.

“Anda beli steak harga 6 juta dan keracunan. Bisa apa? Komplain dan tuntut pemilik restoran. Tapi ini urusan pribadi Anda dan pemilik restoran,” ujar Prastowo melalui platform X, Minggu (19/1).

“Bedanya apa dg keracunan di Program MBG? Pengadaannya menggunakan uang APBN alias uang pajak yg dibayar rakyat. Pelaksananya aparatur negara. Maka pertanggungjawaban ke publik. Ini menjadi urusan publik. Sdh bener siswa atau rakyat teriak. Mosok bedain gitu aja gak bisa? Ntar turun pangkat lho,” lanjutnya.

Prastowo juga mengungkapkan alasan dirinya berkomentar adalah untuk meluruskan logika yang dianggapnya “bengkok” dari Deddy. Ia bahkan menyebut Deddy sebagai “pendengung linglung.”

Namun, Prastowo memuji respons cepat pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menangani insiden keracunan MBG di salah satu sekolah.

“Utk MBG, saya apresiasi langkah cepat utk evaluasi dan penguatan kontrol di lapangan. Respon Istana dan BGN soal keracunan cukup proper dan terbuka. Semoga program ini lebih baik dan berhasil. Juga dijauhkan dari pendengung linglung nggak nyambung itu,” tutupnya.

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar