Eramuslim.com – Indonesia perlu mewaspadai misi terselubung dibalik dominasinya atas sejumlah proyek infrastruktur. Namun sayangnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memahami misi terselubung China (Tiongkok). Tidak mengherankan, Jokowi begitu mudahnya memberikan proyek infrastruktur tanpa memiliki pemahaman geopolitik.
Hal tersebut diungkapkan Pengamat Geopolitik sekaligus Direktur Global Future Institute, Hendrajit pada acara Jumat Malam Bergosip Politik (Jumarsip) di Jl Fatmawati 200, Jakarta, Jumat (05/06/2015).
“China memang memberikan bantuannya di sektor infrastruktur, tapi dalam perkembanganya nanti bukan Cuma modal yang masuk tapi juga orangnya akan masuk, dan juga pabriknya. Pada tingkat tertentu nanti, ada daerah kantong China seperti era penjajahan Belanda dulu dengan kedok investasi,” lanjut Hendrajit.
Padahal menurut Hendrajit, China sedang melakukan perang asimetrik dengan Amerika Serikat. China berupaya melawan Amerika Serikat dari sisi ekonomi karena tidak kuat menghadapi secara militer. Tidak mengherankan China akan terus berupaya untuk menguasai wilayah strategis di Indonesia.
Hendrajit mengungkapkan ketika Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, duta besar China menjanjikan investasi besar-besaran ke Indonesia dengan syarat, diberikan kawasan ekonomi khusus, yakni Bitung, Sulawesi Utara. “Inikan jalur Indonesia Timur ke Asia Pasifik,” tambahnya.
“Jadi sekarang kebobolan, MoU ditandatangai di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu. Ini yang menarik, bahaya ketika politik luar negeri, tidak dibarengi kebijakan politik tidak didasari kesadaran geopolitik. Padahal itu sangat penting menjadi dasar kerangka kebijakan ekonomi,” terang Hendrajit.
Seperti diketahui proyek infrastruktur yang diperoleh China antara lain pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Tak cuma itu, Tiongkok juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.(rz)