Eramuslim.com – Otoritas Brunei Darussalam mendeteksi delapan kasus baru virus Corona (COVID-19). Kasus ini merupakan kasus impor atau penularannya terjadi di luar negeri.
Ternyata, delapan kasus baru Corona di Brunei itu terdeteksi pada para warga negara Indonesia (WNI) yang baru datang dari Jakarta.
Seperti dilansir Borneo Bulletin dan The Star, Senin (19/7/2021), Kementerian Kesehatan Brunei dalam pernyataannya pada Minggu (18/7) waktu setempat mengumumkan bahwa delapan kasus impor Corona yang terdeteksi di wilayahnya semuanya baru tiba dari Jakarta pada 4 Juli lalu.
Ditegaskan tidak ada kontak dekat untuk seluruh kasus impor tersebut. Semua kasus positif Corona itu terdeteksi saat mereka menjalani karantina di Brunei.
Semua pengaturan perjalanan mereka saat tiba dan karantina mereka disebut telah mematuhi standar operasional prosedur yang berlaku di Brunei.
Dengan tambahan tersebut, maka kini tercatat total 291 kasus Corona di wilayah Brunei. Negara ini diketahui sudah tidak mencatat kasus penularan lokal atau kasus penularan Corona di tengah masyarakat selama 438 hari terakhir.
Data Kementerian Kesehatan Brunei menyebut secara detail bahwa kasus 284 merupakan seorang wanita Indonesia berusia 38 tahun mengalami demam dan kehilangan nafsu makan pada 16 Juli. Kasus 285 merupakan seorang wanita Indonesia berusia 40 tahun yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi.
Kasus 286 merupakan seorang Indonesia berusia 46 tahun, kasus 287 merupakan seorang wanita Indonesia berusia 29 tahun, dan kasus 288 merupakan seorang wanita Indonesia berusia 36 tahun. Ketiga kasus itu tidak menunjukkan gejala-gejala Corona apapun.
Saat ini, Brunei dilaporkan memiliki 27 kasus aktif Corona yang semuanya menerima perawatan medis di Pusat Isolasi Nasional di distrik Tutong. Semua pasien Corona di Brunei dilaporkan dalam kondisi stabil.
Sekitar 726 individu kini tengah menjalani isolasi mandiri yang diwajibkan di pusat-pusat pemantauan pemerintah setelah tiba dari luar negeri.(detik)