Eramuslim.com -Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah usai cuti panjang Lebaran. Pagi ini, Kamis (21/6), Rupiah dibuka di level Rp 14.090 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.932 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat usai pembukaan menyentuh level Rp 14.010 per USD, namun kemudian kembali melemah dan saat ini berada di level Rp 14.099 per USD.
Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar Dolar AS (USD) masih akan menekan mata uang negara lain. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi global 2018 akan semakin baik, meskipun saat ini sedang berlangsung proses penyesuaian likuiditas global.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan mencapai 3,9 persen atau lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 3,8 persen. Hal ini didorong oleh akselerasi ekonomi AS yang bersumber dari penguatan investasi dan konsumsi di tengah berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter AS.
“Di tengah tren penguatan ekonomi dunia, likuiditas Dolar AS cenderung mengetat, yang kemudian mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS dan penguatan Dolar AS sehingga menekan banyak mata uang lainnya,” kata Agus, di kantornya, Kamis (17/5).
Agus mengungkapkan, ke depannya, sejumlah risiko perekonomian global tetap perlu diwaspadai, antara lain, kenaikan suku bunga The Fed dan imbal hasil surat utang AS, kenaikan harga minyak, ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok, serta isu geopolitik terkait pembatalan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.(kl/rmol)