Posisi Presiden SBY secara tidak langsung akan ikut terancam. Hal ini jika terjadi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sampai dicopot kasus Century. “Kalau kena ke Ibu Sri Mulyani dalam kasus Century, itu naik ke Wapres Boediono. Kalau kena ke Wapres, tinggal satu pintu lagi ke Presiden”, ujar Hayono Isman, yang menjadi Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Nama mantan gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono, dan mantan ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, akhirnya semalam disebut dalam pandangan akhir fraksi-fraksi pada rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Century DPR RI, di Jakarta (23/2). Selain keduanya, sejumlah fraksi jujga menyebut lima mantan pejabat BI. Mereka dianggap paling bertanggung jawab dalam pengucuran dana talangan (bail out) ke Bank Century.
Fraksi PDIIP menuding Boediono dan Sri Mulyani bersalah atas kebijakan bailout. Sedangkan kesalahan mantan Gubernur BI adalah dalam proses merger dan akuisisi. “Pihak-pihak yang terlibat harus diproses secara hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian, dan Kejaksaan Agung”, ujar Muarar Sirait, juru bicara PDIP. Setidaknya ada 9 nama yang disebut oleh PDIP yang terkait dengan bail out Century, diantaranya Boediono, Sri Mulyani Indrawati, Miranda S.Gultom , Sabar AntonTarihoran, Anwar Nasution, Aulia Pohan, dan Burhanuddin Abdullah.
Juru bicara Fraksi PKS, melalui juru bicafra Andi Rahmat, menyatakan, kesalahan berlangsung sejak merger, hingga bail out ke Bank Century. “Disimpulkan proses merger, akuisisi, sampai bail out ada dugaan penyimpangan”, ucap Andi. Fraksi PKS juga menyebutkan sejumlah nama yang disebutkan ikut bertanggung jawab, diantaranya, Boediono, Sri Mulyani, Aulia Pohan, Sabar Anton Tarihoran, Rusli Simandjutak, Miranda S Gultom, dan Siti Faridjah. Sementara Fraksi Golkar hanyalah menyebutkan inisial, meskipun diakhir pandangan menyebutkan secara ekplisit nama-nama yang ikut bertanggung jawab.
Sementara, Demokrat, PAN, PPP, PKB, Hanura dan Gerindra, tidak menyebutkan nama, dan hanya menyebutkan lembaganya. Fraksi PAN, dalam pernyataan akhirnya, hanya mengakui kelemahan dalam bail out.
Pernyataan Fraksi PAN, yang dibacakan oleh Asman Abnur, tidak sesuai dengan janji dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai, Amin Rais, yang mengatakan, “Insya Allah saya akan datang. Yang pasti I’ll do my best. I will back you up. Saya nggak mau kalah sama Mbah Surip yang pakai slogan I love you full. Kalau saya, I support the Pansus full”, kata Amin Rais, di kediaman Gandaria Selatan, saat ditemui inisiator yang Tim 9. Tapi, kenyataannya PAN ‘gembos’, dan Amin tak berpengaruh apa-apa. (m/rpbk/rmdk)