Menurunnya dukungan suara terhadap partai-partai politik Islam, disebabkan kurangnya partai tersebut memberikan andil dalam mewujudkan keadilan di masyarakat, dibandingkan dengan partai yang berhaluan sekuler.
“Partai Islam akan kalah dengan partai sekuler, jika partai sekuler itu bisa lebih memberikan rasa keadilan dibandingkan dengan partai Islam, ” ujar Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi dalam acara peringatan Nuzulul Qur’an di Kantor DPP PPP, Jakarta, Ahad Malam (7/10).
Untuk mendapatkan dukungan positif dari umat Islam, menurutnya, Partai Islam juga harus mencitrakan keIslamannya, sebab agama Islam sendiri adalah agama yang menjadi pedoman bagi masyarakat.
”Hal itu juga harus diikuti oleh tokoh-tokohnya, untuk mejadikan pedoman dalam berperilaku, ”imbuhnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan, sebagai partai Islam. Partai Berlambang Ka’bah ini akan tetap mempertahankan azas Islam sehingga tidak "tertarik" dengan wacana azas tunggal Pancasila.
”Secara konsisten, PPP akan tetap memegang azas Islam, masih banyak partai saat ini yang meributkan azas partai, itu sama saja partai yang kurang kerjaan, saat ini masih banyak persoalan yang harus diselesaikan sehingga tidak perlu lagi ditambah dengan persoalan azas tunggal” ungkap Ali.
Ia pun memerintahkan Fraksi PPP DPR untuk berjuang keras agar mempertahankan PPP tetap berazaskan Islam.
Meski berazas Islam, kata Suryadharma yang juga Menteri Negara Koperasi dan UKM tersebut, komitmen kebangsaan PPP tidak perlu diragukan lagi.
Hal senada juga ditegaskan Ketua Majelis Syar`i PPP KH Maemun Zubaer. Dikatakannya, PPP merupakan kelanjutan dari partai Islam yang tidak perlu diragukan nasionalismenya.
"Meski partai ini berazas Islam tidak akan mengubah negara ini menjadi negara Islam, " tandasnya.(novel)