Hasyim Muhammad Blak-blakan soal PDIP: Dari Dulu Memang Banyak Omong Kosong

eramuslim.com – Terlepas dari penetapan tersangka Hasto Kristiyanto, penulis asal Mojokerto, Hasyim Muhammad, melontarkan kritik tajam terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hasyim menyebut sejumlah langkah dan pernyataan partai berlambang banteng tersebut sebagai omong kosong belaka yang sarat dengan inkonsistensi politik.

“PDIP dari dulu memang banyak omong kosong. Misal soal keputusan MK mengenai Gibran,” ujar Hasyim dalam keterangannya di aplikasi X @hasyimmah (24/12/2024).

Hasyim juga menyoroti respons PDIP terhadap sejumlah isu, mulai dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2024 hingga polemik pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.

“Awalnya membuka kemungkinan Gibran jadi wakilnya Ganjar, tapi begitu Gibran pikih Prabowo, putusan MK-nya diprotes. Omong kosong!,” cetusnya.

Dikatakan Hasyim, PDIP pada Pilpres 2024 gencar mengangkat isu penculikan yang diduga dilakukan Prabowo. Padahal, Ketum Gerindra itu merupakan Cawapresnya pada 2009 lalu.

“Ketika PDIP angkat isu penculikan kepada Prabowo di Pilpres 2024 padahal di tahun 2009, Prabowo adalah cawapres PDIP,” jelasnya.

Tak hanya itu, Hasyim turut menyoroti sikap PDIP yang kini menolak kebijakan PPN 12 persen.

“Lalu soal PPN 12 persen. Sekarang PDIP seperti pahlawan rakyat ketika melawan PPN 12 persen,” tambahnya.

Padahal, menurutnya, PDIP adalah bagian dari keputusan awal untuk memberlakukan kebijakan tersebut.

“PDIP juga yang ikut memutuskan itu. Omong kosong!,” Hasyim menuturkan.

Kritik lain diarahkan pada kasus hukum yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dibeberkan Hasyim, PDIP menyebut penetapan tersangka terhadap Hasto sebagai tindakan politis.

“Dan sekarang Hasto dijadikan tersangka katanya politis,” sebutnya.

Namun, ketika sejumlah menteri dari Partai NasDem tersandung kasus hukum, PDIP justru mendukung narasi bahwa itu adalah proses hukum murni

“Dulu ketika menteri-menteri Nasdem ditangkepin, bilangnya nggak politis. Omong kosong!,” timpalnya.

Blak-blakan, Hasyim mengatakan bahwa dirinya tidak pernah setuju ketika MK memberikan jalan kepada Gibran untuk maju pada kontestasi Pilpres 2024.

“Saya juga nggak setuju dengan politik dinasti yang dilakukan Jokowi,” imbuhnya.

“Saya pun tak setuju PPN 12 persen diberlakukan dalam kondisi ekonomi seperti sekarang. Tapi, kalau semua itu yang ngomong adalah orang PDIP, bagi saya itu semua omong kosong belaka,” tandasnya.

Hasyim menyinggung ungkapan “isuk dele sore tempe” untuk menggambarkan sikap PDIP yang kerap berubah-ubah.

Ia menegaskan bahwa pendapat partai tersebut tidak layak didengar karena dianggap hanya retorika belaka.

“Isuk dele sore tempe!. Nggak perlu didengarkan kalau yang ngomong dari PDIP. Hanya omong kosong!,” kuncinya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar