Glatt merupakan ketua departemen kedokteran dan kepala penyakit menular di Mount Sinai South Nassau. Ia menyebut, tidak ada bukti bahwa azitromisin memberikan manfaat apa pun untuk mengobati Covid-19.
“Azitromisin tidak boleh digunakan, kecuali ada indikasi yang tepat menyangkut infeksi bakteri,” sebut Glatt.
Profesor administrasi dan kebijakan kesehatan dan koordinator Covid-19 di University of New Haven, Anthony J. Santella, mengatakan bahwa antibiotik seperti azitromisin sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia dan infeksi menular seksual.
Menurutnya, mengeksplorasi penggunaan azitromisin untuk mencegah gejala Covid-19 termasuk masuk akal jika menggunakan desain uji klinis yang kuat.
“Kita harus ingat hasil uji klinis yang satu ini dan jangan pernah mengubah pedoman pengobatan tanpa mereplikasi penelitian ini dan harus ada panel ahli untuk meninjau data studi secara independen,” ujar Santella. [Republika]