Hasil riset Jaringan Pemuda dan Mahasiswa untuk Demokrasi (JPMD) menunjukkan, bahwa pada Pilkada DKI Jakarta 2007 mendatang, masyarakat ibukota lebih mengunggulkan figur gubernur dari kalangan mantan TNI dibandingkan figur sipil. Hasil riset, rakyat lebih mendambakan figur TNI sebanyak 44,79 persen, birokrat sipil 37,62 persen, polisi 17,46 persen, pengusaha 14,88 persen, dan artis 8,66 persen.
Demikian hasil riset JPMD yang disampaikan ketuanya Rico Marbundalam diskusi Menyambut Gubernur Jakarta 2007 di Marios Place, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (27/12).
Dijelaskannya, hasil riset dengan metode multi stage cluster random sampling dengan jumlah responden 742 terdiri perempuan 250 orang dan laki-laki 492 orang di lima kotamadya DKI Jakarta. Hasil riset itu juga menyebutkan, rakyat mendambakan pemimpin yang dapat menjamin ketertiban dan keamanan.
"Masyarakat Jakarta mendambakan figur gubernur dan wakil gubernur yang mampu menjamin keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya responden yang memilih TNI," ujar dia.
Menurutnya, tidak terdapat hubungan yang kuat antara ideologi partai politik dengan preferensi pemilih. Angka 79,54 persen rakyat menginginkan gubernur (gub) dan wakil gubernur (wagub) hasil pilkada 2007 berkualitas.
Rico juga menjelaskan bahwa keterkenalan seseorang tidak menjadi faktor utama, hal ini ditunjukkan dengan angka untuk tingkat popularitas yang hanya 12,87 persen.
"Faktor yang mempengaruhi dalam memilih kandidat gubernur dan wakil gubernur yang dominan adalah kualitas kepemimpinan kandidat, kemudian kesamaan agama dengan angka 23,71 persen, 15,31 persen kesamaan pemikiran, baru 12,87 popularitas kandidat," ujarnya. (dina)