Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Bermunculan di Lahan Karhutla

Aktivitas warga mencari barang peninggalan masa lalu di wilayah bekas kebakaran lahan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu saat karhutla paling parah terjadi di OKI. Pada penemuan sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian, penemuan peninggalan paling tua ditemukan yang berasal dari abad ke-7 di kawasan Karang Agung.

Di Air Sugihan sendiri banyak ditemukan peninggalan kuno pada abad 9 hingga 12. Sementara di kawasan Cengal ditemukan peninggalan kuno dari abad ke-12 hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam. Dari hasil penemuan tersebut, diduga ada pergeseran lokasi pusat perdagangan dari masa Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.

Retno menjelaskan ditemukannya sungai-sungai tua di pesisir timur Sumatera, ditambah dengan temuan peninggalan tersebut, kemungkinan besar seluruh aktivitas perekonomian pada zaman itu dilakukan di atas air. Dengan semakin meluaskan kebakaran yang terjadi di lahan gambut, kemungkinan besar bakal muncul peninggalan-peninggalan lainnya.

Namun dirinya menyayangkan perburuan benda bersejarah oleh warga tanpa dilaporkan terlebih dahulu kepada Balai Arkeologi. Hal tersebut akan menyulitkan para peneliti untuk merangkai sejarah masa lampau di kawasan pesisir apabila peninggalan di sana tidak tersisa.

“Kebanyakan warga disuruh kolektor atau pemburu harta karun dari Lampung. Karena benda bersejarah di Lampung sudah habis, mereka geser ke Sumsel. Warga ditawari harga yang cukup tinggi apabila menemukan benda-benda bersejarah itu,” kata dia. [cnn]