eramuslim.com – Terdakwa kasus penghinaan, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti meminta Menko Marinves dan Luhut Binsar Pandjaitan untuk hadir di persidangan.
Fatia mengungkapkan, Luhut sebaiknya mengesampingkan jabatannya sebagai menteri dan hadir sebagai warga biasa yang merasa namanya dicemarkan oleh terdakwa.
“Jadi harapan saya mungkin sama dengan Haris itu harus dipenuhi jika memang saksi korban merasa sebagai korban dan merasa sebagai warga biasa yang dirugikan oleh saya dan Haris, maka dia harus datang. Tidak membawa embel-embel jabatannya dan datang sebagai korban untuk menyatakan kesaksiannya tanpa membawa jabatannya sedikit pun dan dengan protokol-protokol yang dia punya,” kata Fatia dalam pernyataannya, Senin (22/5/2023).
Persidangan Haris dan Fatia pun diketahui berlanjut setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menolak eksepsi dalam putusan sela yang telah berlangsung.
Jaksa penuntut umum pun juga ditantang keberanian serta kemampuannya untuk menghadirkan Luhut yang notabene sebagai saksi pelapor dalam persidangan untuk pemeriksaan saksi.
“Karena dia adalah korban dan dia menganggap dirinya sebagai seorang personal yang dirugikan oleh saya dan Haris, maka dia harus menjadi personal yang bukan membawa jabatannya dan juga jaksa harus memenuhi bahwa dia datang di sidang pertama pemeriksaan sebagai orang yang pertama kali melaporkan saya dan Haris,” tegasnya.
“Jadi harapannya jaksa bisa memenuhi itu dan tidak siapa-siapa mohon izin karena dia adalah menteri Menko Marves, tapi karena dia saksi korban yang harus memenuhi persyaratan sidang bahwa dia harus datang,” tambahnya.
Dengan adanya pernyataan dari majelis hakim bahwa saksi pelapor harus hadir, Fatia pun semakin bersemangat mengingatkan jaksa untuk menghadirkan Luhut di muka persidangan.
“Dan tadi juga hakim sudah menyebutkan secara teknis saksi korban di sidang pertama pemeriksaan itu harus hadir maka dia harus hadir dan jangan membawa embel-embel sebagai pejabat negara, itu saja,” tutupnya.
(Sumber: Fajar)
Klo di luar negri punya urat malu..ga tau pejabat disini..apalagi the real pengacau negri