Hari ini Sabtu, 20/1 memasuki hari kedua Forum Anggota Parlemen Muslim Internasional (The International Forum for Islamist Parliamentarian/ IFIP), pada agenda pagi dibicarakan tentang pentingnya dialog antara umat Islam dan Barat. Karena masalah ini telah sempat mengharu biru umat Islam, baik dengan isu terorisme sampai kepada berbagai invasi barat ke dunia Islam. Namun di antara peserta menekankan perlunya didefinisikan ulang tentang pengertian barat dalam terminologi pembahasan.
Selain dengan barat, diperlukan juga dialog dengan negara lain seperti Cina, Jepang, Amerika Latin dan sebagainya. Demikian disampaikan oleh Ahmad Bastari, Lc, sebagai notulen dalam pleno di pagi hari.
Saat berita ini dibuat sedang berlangsung sidang komisi. Pihak penyelenggara membagi pertemuan ini menjadi 9 komisi. Masing-masing komisi akan membahas agenda-agenda umat Islam yang sedang hangat dan urgen untuk dibahas.
Komisi I membahas masalah kebebasan dan hak asasi. Komisi II membahas masalah fungsi pengawasan parlemen. Komisi III membahas tentang Islam dan demokrasi.
Komisi IV membahas masalah aturandan assessment Parlemen. Komisi V membahas tentangkaitan antara syariah dan reformasi hukum. Komisi VI membahas tentang konstitusi dan organisasi dari IFIP.
Komisi VII lumayan menarik karena membicarakan masalah masjid al-Aqsha. Masalah ini sangat penting dan serius untuk dibicarakan, karena sudah lama menjadi masalah di dunia Islam. Komisi VIII membicarakan masalah wanita dan anak-anak serta berbagai masalahnya.
Komisi terakhir adalah komisi IX yang membicarakan tentang masalah kekinian dan situasi terakhir dari umat ini.
Sampai berita ini ditulis, sidang komisi-komisi masih berlangsung di hotel Millenium, Jakarta. (ust)