Eramuslim.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah hingga penghujung kuartal kedua 2015 ini, bisa memicu harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan kembali. Pasalnya, BBM yang masih didominasi impor akan sangat dipengaruhi pergerakan Rupiah. Awal pekan ini bahkan Rupiah sudah menembus level Rp 13.400, level terendah sejak 1998.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengungkapkan, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika (AS) sangat mempengaruhi biaya pengadaan BBM. Menurutnya, biaya pengadaan BBM yang dilakukan Pertamina belakangan ini telah meningkat 19 persen.
“HPP (Harga Pokok Produksi) naik, komponen utama sudah naik 19 persen dari harga terakhir,” kata Bambang di Pertamina Pelumpang, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Meski demikian menurut Bambang, pelemahan nilai menjadi salah satu hal yang sudah harus dihadapi oleh Pertamina. Di satu sisi, pergerakan nilai tukar mata uang tidak dapat diatur oleh Pertamina.
Hingga penutupan perdagangan hari ini, Rabu (10/06/2015), Rupiah kembali ditutup melemah tipis di level Rp 13.315, turun 7 poin (0,05%). Ironis, Rupiah hari ini satu-satunya mata uang di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pelemahan terhadap Dolar AS.
Penguatan tertinggi dibukukan Yen Jepang, naik hingga 1,21% ke level 122,83, Dolar Taiwan naik 1% ke level 30,894, Won Korea naik 0,97% ke level 1.108 dan Dolar Singapura naik 0,64% ke level 1,343.(rz)