eramuslim.com – Harga telur terus melonjak naik, membuat ibu-ibu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga mereka. Di Pasar Tugu, Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, harga telur mencapai Rp 30-31 ribu per kilogram.
Pedagang dan pembeli, terutama ibu-ibu, mengeluhkan kondisi ini. Beberapa bahkan memilih untuk membeli telur yang sudah retak atau pecah dengan harga lebih murah, yaitu seribu rupiah per butir.
“Anak-anak di rumah itu doyan telur, jadi terpaksa walaupun mahal tetap beli. Kadang nyari juga telur yang pecahan juga biar irit,” kata seorang warga, Herni, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Senin (22/5).
Ia berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan harga telur. Pasalnya harga telur saat ini sangat melambung tinggi.
“Mudah-mudah Pak Jokowi bisa menstabilkan harga telur, ini naiknya tinggi banget dari harga biasanya. Jangan hanya jalan yang dibaguskan, telur juga diturunin harganya,” ujarnya.
Hal sama juga disampaikan Ade Sartika. Ia mengeluhkan kenaikan harga telur setelah lebaran. Menurutnya, telur adalah salah satu bahan bakunya dalam berdagang.
“Ya pinter-pinter kita saja dalam menyiasatinya,” jelasnya.
Tak hanya pembeli, para pedagang telur tingkat agen juga terdampak hingga mengalami penurunan omzet mencapai 30 persen karena sepi pembeli.
“Sudah 10 hari terakhir ini sepi, biasanya pembeli minimal 1 kilogram, sekarang hanya beli seperempat atau setengah kilogram saja,” sebutnya.
(Sumber: RMOL)