Eramuslim.com – Minyak dan gas merupakan cadangan gas bumi Indonesia yang naiknya cepat. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Migas (FIPGB), Ahmad Safiun dalam diskusi Pengaturan Lokasi dan Niaga Gas, di Jakarta, Rabu (7/1).
“Dari rencana infrastruktur gas di Sumatera, yaitu Pertamina mendapatkannya dari Arun Berawan sepanjang 350 km, diameter 24 inci dan kapasitas 300 mmscfd (million standard cubic feet per day). Beroperasi Januari 2015 untuk pembangkit listrik di bawah harga US$ 18 per MMBtu, ” demikian dipaparkan Safiun.
Sementara gas yang dialirkan berasal dari sisa gas produksi Exxon. Di kawasan industri Medan dan Kawasan Industri Sei Mangkei. Sedangkan untuk PGN rencananya pembangunan di Duri, Damai Medan. Selain itu, menyiapkan program mikro LNG yang diangkat dari Batam ke Pelabuhan Belawan sebesar 5-10 mmscfd di harga US$ 17 per MMBtu. ”Belum lagi infrastruktur gas di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” papar Safiun.
Dalam diskusi tersebut, Safiun lebih lanjut mengatakan harga listrik di Indonesia adalah yang paling mahal di dunia. Saat ini harga listrik di Indonesia US$ 11 cent per kWh (kilowatt-hour). Sementara jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Vietnam harganya hanya US$ 7 cent per kWh. Terkait dengan itu, Safiun akan mengusulkan kepada presiden RI mengenai harga listrik dan gas sebaiknya diturunkan. Menurutnya momentum ini tepat dilakukan karena harga minyak sedang di bawah. Jika diterapkan, maka mungkin gejolaknya tidak terlalu besar.
”Usulannya berkait dengan adanya kebijakan dari presiden, karena energi dan gas bumi diperlukan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan tindak sebagai pemungut revenue,” pungkasnya.(rz)