BBM yang mengalami kenaikan harga kali ini adalah BBM jenis ketiga, yakni BBM umum. “Memang sesuai aturannya jenis BBM ketiga ini harganya tidak diatur pemerintah,” kata Adiatma seperti dilansir Republika.co.id, Minggu (25/2).
Meski harga BBM kembali naik, ia memastikan harga Pertamina masih lebih murah dibandingkan kompetitornya. Adiatma juga mengklaim kualitas BBM Pertamina lebih baik.
Seperti diketahui, mulai Sabtu lalu, sejumlah jenis BBM nonsubsidi mengalami kenaikan harga. Berdasarkan data resmi laman Pertamina, kenaikan terjadi pada BBM jenis Pertamax menjadi Rp 8.900 per liter, dari yang semula Rp 8.600 per liter.
Selain itu, Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp 10.100 per liter, dari sebelumnya Rp 9.600 per liter. Sementara, BBM jenis Dexlite naik menjadi Rp 8.100 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp 10 ribu per liter.
Sebelumnya, tiga Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menikmati program pemerintah layanan BBM satu harga untuk daerah terluar, terpencil, dan terdepan (3T) pada tahun 2018. “Di tahun 2018, ada tiga lokasi yang akan dilaksanakan, yakni Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, dan Kabupaten Sigi di Kecamatan Kulawi Selatan,” ungkap Sales Executive Retail V TBBM Donggala Pertamina MOR VII, Fandi Ivan Nugroho, di Palu, pekan lalu.
Fandi menjelaskan, Sulteng mendapatkan penjatahan empat kabupaten dalam program BBM satu harga. Sebelumnya, pada tahun 2017, telah dilaksanakan di wilayah Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una.(kl/ito)