Eramuslim.com – Polemik soal rencana pembelian 30 unit pesawat Airbus 350 terus bergulir dan mencurigakan banyak pihak. Partai Gerindra mempertanyakan kenapa pinjaman untuk pembelian pesawat tersebut empat kali lebih besar dari harga yang mestinya dibayarkan oleh Garuda.
“Pembelian 30 unit hanya diperlukan dana pinjaman 10,56 miliar dolar AS, jadi patut dipertanyakan kenapa pinjaman dari Bank of China Aviation sebesar 44,5 miliar dolar AS,” ujar Wakil Ketua Gerindra, Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL (19/8).
Perhitungan Arief didasarkan pada harga tiap satu unit Airbus A350-XWB series 1000 yang akan didatangkan Garuda sebagaimana tertuang dalam letter of intent (LOI) yang diteken dengan pihak Airbus di sela even Paris Airshow 2015 pada Juni lalu di Paris.
Dari siaran pers pabrikan Airbus dengan judul New Airbus Aircraft List Prices for 2015 pada bulan Januari 2015, harga Airbus tipe itu yang paling mahal perunit adalah 351,9 juta dolar AS., harga itu pun belum termasuk diskon dan sebagainya
Selain kerjasama pinjaman 44,5 miliar dolar AS dari Bank of China Aviation yang diteken Menteri BUMN Rini Soemarno di sela event tersebut, Gerindra juga mempertanyakan pinjaman lainnya dari Bank Of China Aviation sebesar 4,5 miliar dolar AS, atau setara Rp 58 triliun.
Perjanjian pinjaman ini ditandatangani Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dengan Chief Executife Officer Bank of China Aviation, Robert Martin.
”Menteri Rini datang ke Paris menyaksikan penandatanganan pinjaman ini,” tukasnya.
Rencana pembelian pesawat oleh Garuda menjadi sorotan setelah diungkap pertama kali oleh Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. Rizal mengusulkan agar Presiden Jokowi membatalkan rencana pembelian pesawat tersebut karena dinilainya justru akan membuat bangkrut Garuda.
Menurutnya, selain dibeli dengan pinjaman, pesawat Airbus A350 hanya cocok untuk rute internasional yang tidak menguntungkan untuk Garuda. Namun aneh bin ajaib, Jokowi bukannya mendukung Rizal Ramli demi menyelamatkan uang rakyat dan menyelamatkan BUMN Garuda, namun malah memperingatkan Rizal Ramli. Ada apa dengan Jokowi ini ya? (rz)