eramuslim.com — PDIP jadi satu-satunya fraksi di DPR RI yang menyetujui Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional tertutup.
Selain 8 fraksi lain yang menentang, sistem Pemilu proporsional tertutup ternyata juga ditolak Ketua Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis.
Cholil melalui cuitannya di Twitter, membalas unggahan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyebut sistem tersebut sebagai kemunduran demokrasi.
“Saya setuju pendapat ini. krn proporsional terbuka dapat mendidik masyarakat mengenal wakilnya dan bisa menuntutnya meskipun belum tentu mewakilinya,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id sari cuitannya di Twitter, Jumat (6/1/2023).
Alasan pengajar di Universitas Indonesia ini mendasar, menurutnya proporsional tertutup membuat keterwakilan makin tertutup. Padahal calon legislatif adalah wakil rakyat.
“Apalagi kalau proporsional tertutup tambah tertutup keterwakilannya,” ujarnya.
Cuitan Ketua MUI ini menuai pro kontra di warganet, ada yang mendukung, adapula yang menentang.
“Pemilihan langsung membuka kesempatan transaksi jual-beli suara, rakyat memilih bukan karena kenal dan yakin kepada calonnya, tapi karena iming-iming uangnya. Pemilu langsung membutuhkan dana lebih besar yang harus dikeluarkan calon, yang ujungnya ditebus dari uang negara,” kata pengguna Twitter @FarhanAtjeh.
“Lagian kan kita sudah pernah mencoba sistem proporsional tertutup. Masa mau lebih bodo dari keledai, ini pasti maunya PDIP,” imbuh warganet @hendriwidjaja. (Sumber: Fajar)