Hampir 90 Persen Anak-Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Gigi

Umumnya masyarakat menganggap kesehatan gigi merupakan hal yang sepele, bahkan kebanyakan anak-anak takut untuk ke dokter gigi. Karena itu, ahli kedokteran gigi berusaha mencari inovasi, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2010, 50 persen anak usia 5-6 tahun bebas penyakit gigi. Saat ini, karena kurangnya kesadaran untuk memelihara kesehatan gigi, hampir 90 persen anak-anak Indonesia usia 5-6 masih memiliki gigi yang tidak sehat.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Pelayanan Medis drg. Edy Nadial Roesdal dalam jumpa pers usai pembukaan Asia Pasific Dental Congress, di Jakarta Covention Center, Kamis (26/4).

"50 Persen anak Indonesia usia 5-6 tahun harus bebas dari sakit gigi. Meski kesehatan itu merupakan hak asasi manusia, bukan berarti hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi masyarakat juga harus punya keinginan untuk itu, "ujarnya.

Menurutnya, kesehatan gigi merupakan masalah yang tidak lepas dari penyebaran penyakit lainnya, misalnya jantung dan diabetes, sehingga dapat dikatakan penyakit gigi dapat menimbulkan penyakit baru.

"Kalau pencernaan tidak baik, itu sebagai akibat dari proses menguyah makanannya juga tidak sempurna, karena sebagai gerbang masuk dari badan kita, maka kita harus bisa menjaganya, sehingga prosesnya juga tidak terganggu, "jelasnya.

Lebih lanjut Edy menegaskan, permasalahan pada kesehatan gigi ini dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan berharga, karena sampai saat ini untuk bisa masuk ke dalam beberapa pekerjaan seperti pilot dan tentara, masih menetapkan persyaratan kesehatan gigi.

Ia menambahkan, saat ini di Indonesia sudah terdapat 11 rumah sakit khusus gigi dan mulut, namun belum berdiri sendiri dan masih berada di bawah unit pendidikan. Ke depan, tambah Edy, secara bertahap akan dilakukan perubahan.

Terkait dengan kepedulian dengan kesehatan gigi, para dokter dari 26 negara, termasuk negara dikawasan Timur Tengah yang tergabung dalam Asia Pasific Dental Federation mengadakan pertemuan selama tiga hari di Jakarta, untuk membahas perkembangan teknologi terbaru dan penyakit terbaru dibidang kedokteran gigi dan mulut. (novel)