Hamid Fahmy Zarkasyi: Wasathiyah BEDA Dengan Moderat

Eramuslim – 1 Dekade belakang, kita sering menderang istilah moderat atau Islam moderat. Akan tetapi tahukah kita bahwa istilah moderat sesungguhnya tidak persis identik dengan istilah wasathiyah.

Wasathiyah itu identik dengan keadilan, menunjukkan kemuliaan, kebaikan, keseimbangan dunia-akhirat, tidak berlebihan tidak juga meremehkan ibadah atau perintah agama. Sehingga wasathiyah merupakan sifat dari Islam itu.

Penjelasan ini dikatakan Dr Hamid Fahmy Zarkasyi, Direktur Pascasarjana Unida Gontor, dalam Rakerda MUI Provinsi Jawa Timur di Aula Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/11) pekan kemarin.

Dr. Fahmy Zarkasyi menjelaskan bahwa lawan istilah wasathiyah adalah ghuluw (berlebih-lebihan atau ekstrem). Contoh praktik keagamaan yang ekstrem dicontohkan dalam al-Qur’an adalah apa yang telah dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani.

“Contoh, dalam tradisi agama Nasrani, kesucian itu dengan menghindari seks. Artinya, orang yang suci itu tidak menikah. Tetapi di dalam Islam, tidak ada batasan kalau paling suci paling alim itu yang tidak menikah. Ternyata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menyatakan sendiri, ‘saya Nabi tapi saya menikah, makan, pergi ke pasar’,” jelasnya.

Ghuluw itu adalah melampaui atau melewati batas yang ditentukan. Yang diharamkan dihalalkan. Yang dihalalkan agama diharamkan.