Eramuslim – Indonesia ditunjuk menjadi penyelenggara pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) 2018. Tidak tanggung-tanggung, anggaran biaya acara yang akan digelar di Bali itu dialokasikan sebesar Rp 800 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan menjamin alokasi anggaran sebesar Rp 810,17 miliar tidak akan merugikan.
“Semua yang kita lakukan akan sehemat mungkin tanpa mengorbankan kenyamanan dari para peserta Annual Meetings IMF-World Bank,” ujar Luhut di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/3).
Menurut Luhut, penggunaan dana tersebut sudah dibuat kajian terkait dampak dari pengeluaran Rp 810,17 miliar. Bahkan ia memperkirakan, lebih dari setengahnya anggaran tersebut akan kembali juga untuk Indonesia.
Sebab, lanjut Luhut, ada beberapa pengeluaran dari acara tersbut yang akan menguntungkan Indonesia.
“Ada seperti pembiayaan hotel dan sebagainya akan dibayar sendiri. Komputer juga kita beli akan dibagikan ke Kabupaten Banyuwangi, Bali, dan Lombok,” ungkap Luhut.
Luhut menegaskan, sebagai Ketua Pelaksana Annual Meetings IMF-World Bank, dia menjamin semua hal diatur dengan tata kelola yang terukur.
Begitu juga soal pendanaan, Luhut mengungkapkan dia bertanggung jawab penggunaan dana tersebut harus dilakukan sehemat mungkin.
Untuk selanjutnya, Luhut mengatakan akan melakukan pertemuan lebih lanjut mengenai persiapan acara tersebut.