Eramuslim.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi kemarin mengatakan jika penyerangan brutal yang dilakukan gerombolan Syiah terhadap ajlis Az Zikra asuhan KH Muhammad Arifin Ilham terjadi karena ada sebab akibat. Penyebabnya, kata Junaidi, karena Az Zikra memasang spanduk anti Syiah di area masjid. Muhyiddin juga mengatakan, MUI belum pernah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Syiah. Fatwa yang dikeluarkan pada tahun 2004 itu hanya mewaspadai faham Syiah.
Pernyataan Muhyiddin ini ditujukan untuk meluruskan keterangan ustaz Arifin Ilham di laman Faceboknya K.H Muhammad Arifin Ilham. Dalam akun itu disebutkan “Faham Syiah adalah ajaran yang difatwakan Majelis Ulama Indonesia Sesat”.
Tak hanya itu, Muhyiddin juga menyalahkan ustadz Arifin Ilham karena memasang spanduk yang menebar kebencian di masjid yang seharusnya hal itu dihindari. Sebab, masjid itu merupakan ruang publik. “Janganlah menunjukkan kebencian kepada kelompok atau orang lain, itu tidak baik,” kilah Muhyiddin. (Baca Disini soal pernyataan Muhyidin)
Menyikapi Muhyiddin itu, Ketua Bidang Organisasi Al Bayyinat Al Islamiyyah Indonesia, Habib Achmad Zein Alkaf mengaku heran kenapa orang seperti Muyiddin bisa menjadi pengurus MUI. Padahal sudah sangat jelas sekali bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa sesat soal Syiah dan itu dibenarkan Ketua MUI KKH. Amidhan, dan hingga saat ini fatwa tersebut masih berlaku.
“Ada perbedaan fundamen antara Syiah dengan Sunni. Fatwa (sesat MUI soal Syiah) itu sampai kini masih berlaku, kalau MUI Jatim malah jelas-jelas menyatakan Syiah itu sesat,” tegas Ketua MUI KH Amidhan, seperti dilansir CNN Indonesia (12/2).
“Orang goblok seperti Muhyiddin Junaidi kok jadi pengurus MUI. Dapat uang berapa dia dari Syiah kok membela Syiah. Kami siap dialog dengan dia dan siapa saja yang mengatakan Syiah tidak sesat,” tegas Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat (FAAS) Jatim ini seperti dikutip oleh Panjimas.com (13/2). (rz)