Front Pembela Islam (FPI) kembali menyatakan penolakan terhadap pagelaran ratu kecantikan dunia atau Miss World 2013 di Indonesia.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq menceritakan bagaimana Presiden Soeharto menolak adanya kiriman Putri Indonesia ke ajang Miss World di luar negeri pada saat itu.
Dahulu, ada satu kelompok ingin mengirim Putri Indonesia ke ajang Miss World di luar negeri dan mendatangi Menteri Pemberdayaan Wanita Mien Sugandi. Keputusan tersebut lantas tidak bisa diputuskan langsung oleh menteri dan akan membicarakannya kepada Bapak Presiden.
Esoknya, Ibu Mien Sugandi bertemu dengan Presiden Soeharto. Hanya dalam waktu 10 menit Sugandi sudah keluar dari ruang rapat dan ditunggu oleh para wartawan untuk dimintai hasil dari rapat tersebut.
Rizieq mengungkap, Ibu Mien mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Soeharto hanya menyampaikan satu kalimat yaitu “itu bukan budaya kita”. Dengan pernyataan tersebut, tidak ada satupun putri Indonesia yang dikirim untuk mengikuti Miss World ataupun Miss Universe.
“Pak Harto cuma bilang 1 kalimat, ‘itu kan budaya kita’.” Tidak ada satupun Putri Indonesia yang dikirim untuk mengikuti Miss World ataupun Miss Universe,” ujar Habib Rizieq, sebelum konvoi FPI di Jl. Petamburan III, Jakarta, Ahad (25/8)
Menurut Rizieq, presiden Indonesia saat ini harus mencontoh tegasnya seorang Presiden Soeharto tentang Miss World pada waktu itu.
“Inilah kharisma seorang presiden. Semestinya begitulah wibawa seorang presiden. Tidak perlu repot-repot dengan Kepres, SK dan rapat kabinet yang berkepanjangan. Cukup presiden mengambil inisiatif dengan tegas bahwa Miss World tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Batalkan, selesai”, tambahnya. (RoL/KH)