Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menegaskan, pembubaran terhadap suatu ormas tidak dapat dilakukan semudah membalikan telapak tangan, sebab selain bertentangan dengan demokrasi dan HAM, pembubaran itu juga bertentangan dengan konstitusi yang ada di Indonesia.
"Saya ingin ingatkan, seandainya pembubaran itu dipaksakan, itu tidak akan efektif, karena setiap kali dibubarkan dapat saja ormas berganti baju, misalnya dari Front Pembela Islam menjadi Front Penegak Islam, Front Pencinta Islam, dengan lambang-lambang yang mudah diganti," tandasnya disela-sela Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan, di Gedung Wisma Darmalasakti, Jakarta, Senin (19/6).
Dirinya tidak membantah jika FPI dikatakan sebagai ormas yang keras dan cenderung anarkis, Ia juga mengakui setiap tindakan tegas yang dilakukan oleh laskar FPI dalam melawan segala bentuk kemungkaran, dilakukan sesuai dengan prosedur, melalui pemberitahuan terlebih dahulu kepada aparat penegak hukum, dan tidak ada anggota laskar FPI yang kebal terhadap hukum, jika terbukti melakukan tindakan kekerasan saat menjalankan aksinya.
"Dalam menjalankan aksinya, FPI tidak pernah tebang-tebang pohon, merusak sekolah, ataupun pendopo Bupati, tetapi yang diserang FPI adalah sarang judi dan maksiat, itu dilakukan kalau negosiasinya buntu, baru kami pakai cara sendiri," tegasnya.
Ia menjelaskan, sebenarnya dalam keanggotaan laskar FPI sudah ada standar operasionalnya, bahwa setiap anggota tidak boleh melanggar hukum agama dan negara; dilarang melakukan pelecehan, penganiayaan, pembunuhan; dilarang membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak; serta setiap anggota juga dilarang menerima bantuan dari pengusaha maksiat, semua ketentuan itu harus dilaksanakan oleh seluruh laskar FPI di manapun berada.
Rizieq menyesalkan jika ormas Islam yang tidak pernah melakukan tindakan anarkis seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), masuk kedalam daftar organisasi yang menjadi target pemberangusan, namun Ia menandaskan setiap aktivis Islam yang istiqomah di jalan Allah pasti akan selalu dihadang oleh iblis dan antek-anteknya.(novel)