Gus Dur Akan Hadiri Ulang Tahun Zionis-Israel

Rencana Mantan Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur untuk menghadiri ulang tahun Israel telah menuai protes. Kritikan itu datang dari Mantan Ketua MPR Amien Rais."Gus dur itu aneh! Israel itu negara zionis yang menjajah Palestina dan Israel itu negara yang sering melakukan kejahatan moral. Terus ngapain Gus Dur ke sana?" ujar Amien di Bandung, Akhir pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, Gus Dur sudah berangkat dke Amerika guna menghadiri undangan sebuah LSM Yahudi yang sangat Zionistik, Simon Wiesenthal Center. Sebelum berangkat, kepada wartawan, Gus Dur juga mengatakan kemungkinan menghadiri undangan ulang tahun ke-60 Negara Yanudi-Israel dari Shimon Peres.

"Saya sih datang-datang saja kenapa sih. Saya juga pernah dikritik sama ngapain datang ke Israel, kalau kamu membela hak asasi manusia ya belalah, " seloroh Gus Dur ketika akan berangkat.

Menanggapi Pro kontra itu, Peneliti Pusat Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia Muhammad Luthfi Zuhdi mengatakan, hal yang wajar kalau seandainya sebagian masyarakat Indonesia menafsirkan bahwa ini sebagai bentuk dukungan terhadap Israel, karena seperti diketahui negara Israel yang berdiri ini sebagai bentuk zionisme yang menjajah tanah Palestina, selain itu Israel itu merupakan anak kandung dari Inggris.

"Tapi kalau bagi saya, toh kita juga tidak bisa mencegah kedatangan Gus Dur ke sana, karena itu termasuk haknya Gus Dur untuk datang ke sana, " ujarnya.

Namun, menurutnya, kedatangan Gus Dur akan lebih bermanfaat, apabila dia bisa menyampaikan pandangan dan tanggapan masyarakat Indonesia terhadap sikap Israel yang melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina. Hal itu penting, artinya dengan begitu Israel dapat mendengar secara langsung dari perwakilan rakyat Indonesia.

Mengenai kedekatan Gus Dur dengan Yahudi Israel dapat mempengaruhi posisi Indonesia yang memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, Luthfi mengatakan, hal itu tidak akan memberikan pengaruh terhadap dukungan tersebut, sebab dia hanya mewakili pribadi.

"Saya kira tidak ya, dia kan mewakili pribadi. Di dalam Konferensi Palestina pekan depan, juga akan dihadiri oleh Rabi Yahudi baik dari AS maupun dari Inggris, dan juga Uskup Ortodok, mungkin orang Yahudi melihat mirip Gus Dur datang ke sana juga. Orang Yahudi berfikir ngapain datang dalam posisi menghujat bangsanya sendiri, " jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan penghargaan LSM Yahudi, Luthfi menganggap hal itu bisa menjadi kontroversial, kalau keberadaan itu hanya sebagai sekelompok Yahudi atau seorang Yahudi sama sekali tidak masalah, karena pada zaman Rasulullah dan di zaman dinasti Abbasyiah, masyarakat Yahudi hidup berdampingan dengan umat Islam.

Namun, lanjutnya, kondisi saat ini sangat berbeda negara Yahudi Israel ini berdiri sebagai bentuk zionisme yang menindas dan melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina. Terlepas dari apa pun, langkah Gus Dur agaknya kian meyakinkan kita bahwa ternyata ada juga orang di luar ras Yahudi, Ghoyim, yang menjadi fans berat Zionis-Israel. (novel)